Bursa Efek Indonesia (BEI) akan semakin semarak dengan kehadiran empat perusahaan yang berencana melakukan Initial Public Offering (IPO) pada Juni 2025. Keempat calon emiten ini dari kalangan perusahaan menengah yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari aset kripto hingga industri plastik.
Masa penawaran awal (book building) untuk keempat perusahaan ini dijadwalkan berlangsung serentak mulai tanggal 23 hingga 25 Juni 2025. Berikut adalah profil singkat keempat calon emiten tersebut:
1. PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN)
Sebagai induk perusahaan dari bursa berjangka aset kripto Crypto Futures Exchange (CFX), COIN berencana menawarkan 2,2 miliar saham baru, setara dengan 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran awal saham COIN berada di kisaran Rp 100 hingga Rp 105 per saham. Melalui IPO ini, COIN berpotensi meraup dana segar antara Rp 220 miliar hingga Rp 231,52 miliar. PT Ciptadana Sekuritas (KI) bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi.
COIN menaungi dua entitas anak usaha, yaitu PT Central Finansial X (CFX) yang bergerak di bidang bursa berjangka dan bursa aset kripto, serta PT Kustodian Koin Indonesia (ICC).
2. PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK)
Perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat kesehatan ini akan menawarkan maksimal 815 juta saham baru atau setara dengan 20,04% dari total saham. CHEK menetapkan harga penawaran awal di rentang Rp 120 hingga Rp 140 per saham, dengan potensi perolehan dana antara Rp 97,80 miliar hingga Rp 114,10 miliar. PT Lotus Andalan Sekuritas dipercaya sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian barang dagang, biaya angkut, dan biaya sewa.
3. PT Asia Pramulia Tbk (ASPR)
Perusahaan yang bergerak di bidang industri barang dari plastik untuk pengemasan ini berencana melepas 812 juta lembar saham baru, atau setara dengan 29,9% dari modal ditempatkan dan disetor perusahaan. ASPR menawarkan harga saham di rentang Rp 114 hingga Rp 124 per lembar selama masa book building.