Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat mencapai titik didih setelah serangan udara AS menargetkan fasilitas nuklir Iran. Komandan Tertinggi Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Amir Hatami, mengeluarkan peringatan keras, menegaskan bahwa Iran akan memberikan respons tegas dan serius terhadap agresi tersebut.
Dalam pernyataan yang disiarkan oleh media-media Iran, Hatami menekankan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam. Ia menyatakan bahwa Iran memiliki sejarah panjang menghadapi Amerika Serikat dan selalu memberikan balasan yang kuat setiap kali diserang.
Hatami menegaskan semangat juang rakyat dan militer Iran tidak akan padam, meskipun menghadapi tekanan dan kehilangan. Ia meyakinkan bahwa Iran akan terus berjuang dengan kekuatan dan keberanian, demi kebahagiaan dan meski telah banyak kehilangan syuhada.
Pernyataan ini muncul setelah Hatami diangkat menjadi komandan tertinggi angkatan darat, menggantikan tokoh senior militer yang gugur dalam serangan Israel beberapa waktu lalu. Pengangkatan ini adalah bagian dari restrukturisasi besar di tubuh militer Iran, bertujuan memperkuat posisi strategis negara di tengah konflik yang memanas.
Sebelumnya, Amerika Serikat, bersama Israel, melancarkan serangan udara terhadap situs nuklir utama Iran, termasuk Fordow dan Isfahan. Langkah ini menuai kecaman dari berbagai negara, termasuk Rusia dan China, serta mendorong Iran untuk mengadukan serangan tersebut ke Dewan Keamanan PBB.
Hatami mempertegas bahwa Iran tidak akan mundur di bawah tekanan militer dan siap menghadapi agresi lebih lanjut. Ia memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap Iran akan membawa konsekuensi yang sangat serius.
Iran juga mengancam akan membalas jika ada tindakan lebih lanjut dari AS atau Israel, termasuk melalui proksi-proksinya di wilayah seperti Irak, Suriah, dan Lebanon. Situasi ini memicu kekhawatiran global akan pecahnya konflik regional yang lebih luas, yang berpotensi menyeret kekuatan besar dunia ke dalam konfrontasi terbuka.
Dewan Keamanan PBB telah menggelar pertemuan darurat untuk membahas krisis ini, dengan beberapa negara menyerukan gencatan senjata segera dan menyerukan semua pihak untuk kembali ke meja perundingan terkait program nuklir Iran.