Saham Migas Meroket di Tengah Pelemahan IHSG: Dampak Konflik AS-Iran

Pagi ini, bursa saham Indonesia diwarnai fenomena menarik. Di saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren penurunan, sektor energi, khususnya saham-saham perusahaan migas, justru melesat menjadi top movers.

Berdasarkan data terkini, saham Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memimpin kenaikan dengan kontribusi signifikan terhadap indeks, melonjak 3,14% ke level Rp 1.640 per saham. Diikuti oleh AKR Corporindo (AKRA) yang naik 4,93% ke Rp 1.275 per saham. Energi Mega Persada Tbk (ENRG) dan Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga mencatatkan pertumbuhan positif masing-masing sebesar 6,14% dan 3,14%.

Kinerja impresif emiten migas ini dipicu oleh sentimen global, khususnya pengumuman serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran. Serangan yang menyasar wilayah Fordow, Natanz, dan Esfahan ini, dikabarkan menimbulkan kerusakan besar.

Keterlibatan langsung AS dalam konflik ini memicu kekhawatiran akan meningkatnya ketidakpastian global, yang berpotensi mendongkrak harga energi. Situasi yang semakin kompleks di Timur Tengah ini diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan harga komoditas energi secara signifikan.

Pelaku pasar kini menanti respons dari Iran atas serangan tersebut. Reaksi lanjutan dari Iran akan menjadi penentu arah pasar, terutama pada sesi perdagangan selanjutnya.

Keberpihakan dalam konflik ini mengandung risiko memperburuk kondisi ekonomi global. Munculnya blok-blok kekuatan baru antarnegara menjadi kekhawatiran tersendiri, terutama di tengah kebijakan tarif protektif yang diterapkan oleh AS. AS perlu berhati-hati dalam mengambil sikap agar tidak memicu eskalasi konflik yang lebih luas.

Scroll to Top