Gelombang serangan Israel yang menghantam Iran telah memaksa ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) untuk dievakuasi demi keselamatan mereka. Di tengah situasi mencekam, Nur Hafidzatul Ilma Alfidyah, seorang WNI yang berhasil dievakuasi, berbagi pengalamannya mengenai detik-detik menegangkan selama serangan berlangsung.
Tercatat ada 578 WNI yang bermukim di Iran dan Israel saat konflik berkecamuk. Nur Hafidzatul bersama rombongan WNI lainnya harus menempuh perjalanan panjang dari Iran menuju Azerbaijan.
"Perjalanan darat menggunakan bus memakan waktu sekitar 16 jam. Kami dibagi menjadi empat rombongan," ungkapnya dari tempat pengungsian sementara di Baku, Azerbaijan.
Selama proses evakuasi, rombongan WNI dibekali logistik oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Iran. Meskipun melewati cek poin perbatasan dengan lancar, mereka harus bersabar menunggu antrean panjang dari rombongan negara lain.
"Serangan di Teheran dimulai sejak sore hingga menjelang subuh. Tentu sedih meninggalkan Iran. Selama seminggu tinggal sementara di KBRI, kami masih bisa mendengar suara ledakan dan peluncuran rudal," kenangnya.
Kisah Nur Hafidzatul menjadi cerminan betapa gentingnya situasi yang dialami WNI di tengah konflik Iran-Israel. Proses evakuasi ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah Indonesia dalam melindungi warganya di mancanegara. Sebanyak 97 WNI telah berhasil dievakuasi dari Iran, dan 4 lainnya dari Israel melalui Yordania.