Jakarta – China mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik antara Iran dan Israel untuk segera menurunkan tensi. Langkah ini diperlukan guna mencegah eskalasi kekerasan yang lebih besar, terutama mengingat konfrontasi antara kedua negara telah berlangsung selama lebih dari seminggu.
Seorang perwakilan dari Kementerian Luar Negeri China menekankan pentingnya bagi pihak-pihak yang berkonflik untuk mencegah peningkatan situasi secara berulang-ulang. Mereka menekankan perlunya menghindari meluasnya peperangan dan kembali ke solusi politik untuk menyelesaikan masalah.
Seruan ini muncul di tengah ancaman Iran untuk menutup Selat Hormuz, jalur vital yang dilalui sekitar 20% pasokan minyak dunia. Parlemen Israel sebelumnya telah menyetujui blokade di jalur perdagangan tersebut, namun keputusan akhir berada di tangan Dewan Keamanan Iran.
Ancaman penutupan Selat Hormuz ini muncul setelah serangan udara oleh Amerika Serikat (AS) yang menargetkan tiga lokasi nuklir di Iran. Iran telah berjanji untuk melakukan tindakan balasan atas serangan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS telah meminta China untuk membantu mencegah Iran menutup Selat Hormuz. China sendiri menegaskan bahwa komunitas internasional harus berupaya lebih keras untuk mencegah dampak pertempuran antara Iran dan Israel terhadap ekonomi global, mengingat pentingnya Teluk Persia dan perairan sekitarnya sebagai rute perdagangan internasional.
China menekankan bahwa menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut adalah kepentingan bersama komunitas internasional. Mereka menyerukan kepada masyarakat internasional untuk meningkatkan upaya dalam mendorong de-eskalasi konflik dan mencegah ketidakstabilan regional berdampak lebih besar pada pembangunan ekonomi global.