Ambisi Timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 2026 terancam pupus, meskipun berhasil lolos dari babak kualifikasi. FIFA berpotensi membatalkan partisipasi Skuad Garuda jika konflik Iran-Israel terus memanas.
Keputusan ini mungkin diambil FIFA mengingat risiko besar bagi seluruh peserta Piala Dunia 2026 jika digelar di tengah peperangan. Saat ini, Timnas Indonesia masih berpeluang lolos ke babak keempat kualifikasi yang akan digelar Oktober mendatang. Bahkan jika gagal di babak tersebut, asa untuk tampil di Piala Dunia 2026 masih terbuka melalui putaran kelima.
Semangat para pemain naturalisasi Eropa untuk mengantarkan Timnas Indonesia, yang sudah 88 tahun absen dari Piala Dunia, juga patut diapresiasi.
Namun, harapan tersebut terhalang oleh situasi politik global yang memanas, yaitu konflik antara Iran dan Israel yang telah mengganggu ribuan penerbangan di wilayah udara kedua negara. Meskipun Indonesia secara geografis jauh dari lokasi konflik, dampaknya dirasakan oleh negara peserta lainnya.
Hampir semua tim di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 berasal dari kawasan Timur Tengah. AFC bahkan telah menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah pertandingan babak keempat, yang lokasinya berdekatan dengan Iran-Israel. Penerbangan ke Qatar atau Arab Saudi akan sangat berisiko bagi Timnas Indonesia.
Selain itu, Amerika Serikat, salah satu tuan rumah Piala Dunia 2026, terlibat langsung dalam konflik Iran-Israel. Piala Dunia 2026 akan diselenggarakan di Meksiko, Kanada, dan Amerika Serikat pada 11 Juni hingga 19 Juli 2026.
FIFA memiliki wewenang untuk membatalkan Piala Dunia 2026 jika perang Iran-Israel terus berlanjut. Tindakan serupa pernah dilakukan FIFA dengan membatalkan Piala Dunia pada tahun 1942 dan 1948 akibat Perang Dunia II.
Pada 1 September 1939, Nazi Jerman menginvasi Polandia, memicu Perang Dunia II yang meluas ke seluruh dunia hingga tahun 1945. FIFA kemudian mengadakan pertemuan pada 1 Juli 1946 untuk kembali menyelenggarakan Piala Dunia yang sempat terhenti.
Piala Dunia akhirnya digelar kembali pada tahun 1950 di Brasil. Mengingat situasi tersebut, bukan tidak mungkin FIFA akan kembali menunda atau membatalkan Piala Dunia seperti yang terjadi 83 tahun lalu.