Jakarta – Generasi yang tumbuh bersama Toy Story kini telah dewasa, bahkan menjadi orang tua. Ide di balik tokoh antagonis Toy Story 5 mungkin akan sangat relevan bagi mereka. Film yang dijadwalkan rilis 19 Juni 2026 ini menghadirkan musuh baru: sebuah tablet.
Pixar mengungkapkan bahwa penjahat dalam Toy Story 5 adalah Lily Pad, tablet bertema katak yang merebut perhatian Bonnie Anderson. Lily Pad memungkinkan Bonnie berinteraksi dengan teman-temannya dan bermain game. Namun, Lily Pad juga licik dan mudah tersinggung, serta meyakini bahwa Bonnie sebaiknya menjauhi mainan.
Konsep ini menyoroti masalah modern: penggunaan gadget berlebihan pada anak-anak untuk bermain game, menjelajah internet, dan bermedia sosial. Walaupun memberikan akses ke informasi dan pendidikan, penggunaan gadget berlebihan juga berdampak negatif, seperti masalah kesehatan mental, gangguan tidur, gangguan perkembangan kognitif, masalah kesehatan fisik, dan masalah perilaku.
Penggunaan gadget menjadi topik hangat dalam diskusi yang diadakan oleh Ikatan Alumni (IA) Itenas bersama IA ITB, IKA Unpar, dan IKA Unpad. Para peserta aktif menanyakan tentang dampak negatif gadget pada anak-anak dan kaitannya dengan Indonesia Emas 2045.
Ketua IA Itenas menekankan pentingnya pembatasan penggunaan gadget bagi anak-anak, serta memanfaatkannya untuk hal-hal positif. Para peserta antusias berdiskusi dan memahami situasi terkini terkait gadget, keberlanjutan perguruan tinggi, dan kemajuan Indonesia.
Sekjen IKA Unpad menambahkan bahwa Indonesia Emas 2045 dapat terwujud melalui kolaborasi. Ia juga mengingatkan bahwa penggunaan gadget berlebihan dapat merusak masa depan anak-anak, terutama jika digunakan untuk hal-hal negatif. Generasi unggul 2045 tidak akan terwujud jika anak-anak terpapar bullying, gadget, narkoba, dan masalah lainnya.