Ersya Aurelia kembali menantang dirinya dalam dunia film horor. Kali ini, ia memerankan Weda, seorang wanita muda yang terpaksa menggugurkan kandungannya di sebuah desa terpencil. Film berjudul KAMPUNG JABANG MAYIT: RITUAL MAUT ini menyoroti sisi gelap praktik perdukunan di desa Rangkaspuna, tempat Weda berjuang melawan tekanan sosial dan batin.
Mendalami Peran yang Menantang
Ersya mengakui, kesulitan terbesarnya adalah menghidupkan karakter Weda yang sedang hamil. Ia harus memahami perubahan fisik dan emosional seorang ibu hamil, sesuatu yang belum pernah ia alami secara langsung.
"Aku beberapa kali bertemu acting coach. Kami melakukan riset tentang gejala kehamilan dan mencoba menerapkannya pada diri sendiri. Bagaimana rasanya badan pegal-pegal, bagaimana rasa tidak nyamannya," ungkap Ersya.
Membangun Emosi Seorang Ibu
Demi mendalami peran, Ersya berusaha membayangkan dirinya benar-benar mengandung. Hal ini membantunya merasakan kekhawatiran dan kehati-hatian seorang ibu.
"Selama syuting, aku membayangkan ada kehidupan di dalam perutku. Jadi, aku berusaha hati-hati dengan diriku sendiri," ujarnya.
Ersya bahkan menanamkan kesadaran bahwa ada nyawa yang harus dijaga dalam setiap adegan. Pendekatan ini membuat penampilannya menjadi lebih emosional dan menyentuh.
"Aku membawa badanku bukan hanya untuk diriku sendiri, tapi ada sesuatu yang harus aku jaga," lanjutnya.
Gestur yang Meyakinkan
Meskipun tidak menggunakan alat bantu seperti bantal perut, Ersya berhasil menampilkan gestur wanita hamil muda yang meyakinkan.
"Karena masih trimester pertama, jadi tidak ada bantal-bantalan. Ya, membayangkan eneg-nya bagaimana dan sebagainya," imbuhnya.
Tokoh Sentral dalam Kisah Mencekam
Weda akan menjadi tokoh sentral dalam kisah mencekam ini. Perjalanannya ke desa Rangkaspuna akan membuka rahasia kelam yang penuh kejutan, termasuk peran dukun misterius Nyi Itoh yang diperankan oleh Atiqah Hasiholan.
KAMPUNG JABANG MAYIT: RITUAL MAUT dijadwalkan tayang pada 24 Juli 2025 dan menjanjikan horor yang tak hanya menakutkan, tetapi juga penuh dengan dilema moral.
