Aplikasi Bale Iran: Kisah Purkon di Tengah Konflik dan Budaya Persia yang Mendalam

Tanggal 24 Juni 2025, dunia dikejutkan oleh konflik yang melibatkan Iran. Di tengah situasi ini, muncul cerita tentang Purkon Hidayat, seorang WNI yang sempat tertahan di Baku, Azerbaijan, setelah berhasil keluar dari Iran. Purkon, seorang dosen manajemen yang fasih berbahasa Farsi, berbagi pengalamannya menggunakan aplikasi pesan lokal Iran bernama Bale.

Bale, aplikasi serupa WhatsApp atau WeChat, menjadi sarana komunikasi sehari-hari di Iran. Saat mencoba mengunduh Bale, pilihan kode negara otomatis menunjukkan "98" (Iran), namun pengguna dapat memilih kode negara lain, termasuk "62" untuk Indonesia. Purkon sendiri menggunakan Bale dalam bahasa Farsi selama berada di Teheran.

Keadaan di Iran saat ini digambarkan dengan sentuhan budaya dan ideologi yang kuat. Masyarakat Iran, dengan tingkat ideologi mencapai 80 persen, tidak gentar menghadapi ancaman, bahkan dari negara sekuat Israel yang didukung Amerika Serikat. Aspek mitologi dan simbol budaya seperti Sungai Aras dan tokoh legendaris Rostam, menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Persia.

Sungai Aras, sungai besar tanpa muara yang mengalir melalui Turkiye, Kurdistan, Armenia, Iran, dan Azerbaijan, menjadi sumber kehidupan dan inspirasi puisi heroik. Rostam, pahlawan legendaris yang setara dengan Hercules, mewakili keberanian dan kekuatan dalam budaya Persia.

Di tengah konflik yang berkecamuk, semangat pengorbanan ala Rostam dan peristiwa Karbala terus membara di hati masyarakat Iran. Mereka tidak mengungsi, meyakini bahwa penderitaan yang mereka alami belum sebanding dengan pengorbanan tokoh-tokoh besar dalam sejarah mereka.

Situasi ini memunculkan berbagai komentar, termasuk dari Lagarenze 1301 yang menyampaikan cerita satir tentang rudal nuklir dan pandangan alien terhadap konflik manusia. Siti Asiyah merenungkan keberanian Iran dalam menentang hegemoni, sementara Ima Lawaru mengenang pengalaman traumatis perang saudara di Ambon.

Suharno Maridi menyoroti ironi dibalik serangan terhadap Iran, sementara Agus Suryonegoro III menganalisis perang informasi melalui lagu "Boom Boom Tel Aviv". DjokoLodang berbagi anekdot ringan, Juve Zhang mengungkap informasi tentang intelijen Tiongkok, Thamrin Dahlan YPTD menyuarakan harapan akan perdamaian, dan Achmad Faisol membahas jumlah nabi dan rasul.

Agus Suryonegoro III juga menampilkan figur Antareja dari mitologi Jawa sebagai solusi untuk infiltrasi senyap, serta menguraikan strategi AS dalam menyerang Iran tanpa terdeteksi. Tivibox menutup dengan kerinduan akan kehadiran Dahlan Iskan di tengah berbagai peristiwa menarik di tanah air.

Scroll to Top