Konflik yang berkecamuk antara Iran dan Israel berpotensi menimbulkan dampak signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menekankan perlunya kewaspadaan dari pemerintah daerah dalam menghadapi potensi gejolak ekonomi akibat perang tersebut.
Salah satu dampak langsung yang diperkirakan adalah kenaikan harga minyak dunia. Konflik ini mengganggu rantai pasok global, sehingga memicu reaksi negatif di pasar global. Pemerintah pusat telah mengambil langkah-langkah antisipatif melalui program Asta Cita dan efisiensi anggaran. Hal ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi badai ekonomi global.
Para kepala daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah bijak dalam menentukan kebijakan yang tepat. Membangun daya tahan ekonomi yang kuat adalah kunci untuk melewati tantangan global saat ini.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Momentum bonus demografi menjadi modal penting untuk mencapai visi Indonesia Maju. Oleh karena itu, penting untuk terus mendorong kemajuan ekonomi nasional agar Indonesia mampu menghadapi gejolak global dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan.