Fenomena kuota internet yang hangus oleh operator seluler semakin menjadi perhatian publik. Dugaan kerugian negara mencapai angka fantastis, yaitu Rp63 triliun per tahun akibat sisa kuota prabayar yang tidak terpakai dan lenyap begitu saja.
Apa Itu Kuota Hangus?
Kuota hangus adalah situasi di mana sisa data internet yang belum terpakai akan otomatis hilang saat masa aktif paket internet berakhir. Hal ini terjadi meskipun pengguna belum menghabiskan seluruh kuota yang dibeli.
Kondisi ini memicu desakan agar regulator telekomunikasi segera mengambil tindakan. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penerapan sistem rollover atau pengalihan kuota. Sistem ini memungkinkan sisa kuota yang tidak terpakai pada bulan ini dapat digunakan pada bulan berikutnya, sebagaimana yang telah diterapkan oleh beberapa penyedia layanan di luar negeri.
Dampak Buruk Bagi Konsumen
Praktik kuota hangus ini membawa dampak negatif bagi konsumen:
Pemborosan Uang: Konsumen membayar penuh untuk kuota yang tidak mereka gunakan sepenuhnya. Contohnya, jika membeli paket 20GB seharga Rp100.000 namun hanya menggunakan 10GB, maka nilai 10GB yang hangus setara dengan uang Rp50.000 yang terbuang sia-sia.
Tidak Ada Kompensasi: Operator seluler umumnya tidak memberikan kompensasi atau penggantian atas kuota yang tidak terpakai. Konsumen dianggap telah menyetujui aturan ini saat melakukan pembelian paket.
Keuntungan Ganda Bagi Operator: Sistem ini memberikan keuntungan ganda bagi operator. Mereka mendapatkan keuntungan dari penjualan kuota, dan juga dari kuota yang tidak terpakai, karena mereka tidak perlu menyediakan akses data yang sebenarnya untuk kuota yang hangus tersebut.