Belakangan ini, perbincangan mengenai kondisi kulit Presiden Joko Widodo memicu spekulasi di kalangan warganet. Salah satu isu yang mencuat adalah dugaan penyakit langka dan serius, Stevens-Johnson Syndrome (SJS). Meskipun kabar ini telah dibantah dan dikaitkan dengan alergi kulit biasa, penting untuk memahami perbedaan antara SJS dan alergi kulit ringan.
SJS adalah reaksi hipersensitivitas berat yang seringkali dipicu oleh penggunaan obat-obatan tertentu. Hal ini berbeda dengan alergi kulit biasa yang umumnya lebih ringan. Secara visual, gejala SJS sangat berbeda dengan alergi kulit.
Gejala Khas Stevens-Johnson Syndrome:
- Ruam merah yang menyebar luas di seluruh tubuh.
- Munculnya lepuhan dan pengelupasan kulit yang menyerupai luka bakar.
- Luka pada rongga mulut, mata, dan area kelamin.
Gejala-gejala tersebut seringkali disertai dengan demam tinggi hingga 38 derajat Celsius akibat peradangan. Penderita SJS juga mungkin merasa lelah, lemas, nyeri mulut, dan sakit kepala. Jika tidak segera ditangani, gejala dapat menyebar dan menyebabkan gangguan penglihatan.
Karena kulit yang melepuh dan mengelupas, pasien SJS sangat rentan terhadap infeksi. Perawatan intensif di rumah sakit, bahkan di unit luka bakar, seringkali diperlukan untuk melindungi pasien dari infeksi. Penanganan SJS membutuhkan pendekatan multidisiplin yang melibatkan berbagai dokter dan ahli.
Siapa yang Berisiko Terkena SJS?
SJS tidak mengenal usia atau jenis kelamin. Siapapun berpotensi mengalaminya, tergantung pada tingkat sensitivitas tubuh masing-masing. Berbeda dengan alergi biasa yang menimbulkan gatal dan bentol, SJS ditandai dengan lepuhan kulit yang parah, seperti kulit terbakar.
Obat-obatan Pemicu SJS:
Beberapa obat yang sering memicu SJS pada orang yang sensitif, antara lain:
- Obat asam urat: allopurinol
- Obat pereda nyeri: piroxicam, meloxicam
- Antibiotik: penisilin, sulfa
- Obat antivirus: nevirapine
- Obat antikejang: fenitoin
Penting untuk menelusuri riwayat konsumsi obat pasien sebelum gejala muncul, terutama jika memiliki riwayat sensitivitas terhadap obat tertentu.
Penanganan Stevens-Johnson Syndrome:
Penanganan SJS memerlukan kerja sama tim dokter dari berbagai spesialisasi. Pasien umumnya memerlukan rawat inap intensif, pemberian cairan yang cukup, obat-obatan suntik untuk mengatasi peradangan, perawatan luka di kulit, mulut, dan mata, serta kontrol kebersihan mulut secara khusus. Kebersihan mulut sangat penting karena luka di area ini dapat menyebabkan nyeri hebat dan mengganggu aktivitas makan, minum, hingga berbicara.