Skandal Guncang Malut United: Alasan Pemecatan Imran Nahumarury dan Yeyen Tumena Terungkap!

Klub sepak bola Malut United membuat kejutan besar dengan memberhentikan pelatih kepala Imran Nahumarury dan direktur teknik Yeyen Tumena. Keputusan ini diambil tidak lama setelah Malut United berhasil menduduki posisi ketiga di klasemen Liga 1 musim 2024/2025.

Awalnya, manajemen klub hanya menyatakan bahwa pemecatan disebabkan oleh pelanggaran berat yang bertentangan dengan nilai-nilai klub. Namun, kini terungkap alasan sebenarnya di balik keputusan kontroversial ini.

Manajer Malut United, Asghar Saleh, mengungkapkan bahwa pemecatan Imran dan Yeyen dipicu oleh praktik pemotongan gaji pemain dan pengambilan fee secara ilegal, yang bahkan melibatkan pemain asing. Menurut pengakuan sejumlah pemain lokal, mereka diminta sejumlah uang agar bisa mendapatkan kesempatan bermain.

"Kami sangat kecewa. Ada pemain yang mengaku harus memberikan sejumlah uang agar bisa bermain. Fee pemain juga diambil, dan ini jelas merupakan pelanggaran," tegas Asghar.

Manajemen klub juga menyatakan bahwa Imran Nahumarury telah mengakui kesalahannya secara tertulis dan menyampaikan permintaan maaf. Sementara itu, Yeyen Tumena belum memberikan respons apa pun.

Menurut Asghar, pelanggaran serius ini telah berlangsung sejak keduanya masih menangani tim di Liga 2. Mereka sebenarnya telah diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, bahkan mendapatkan kenaikan gaji hingga 300 persen saat tim promosi ke Liga 1. Namun, sayangnya, mereka justru melakukan pelanggaran yang lebih serius.

Skandal ini tentu menjadi pukulan telak bagi Malut United dan mencoreng citra sepak bola Indonesia. Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme dalam industri sepak bola.

Scroll to Top