Teheran berjanji akan membalas serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklirnya, bersamaan dengan peluncuran gelombang serangan rudal dan drone ke Israel. Langkah ini disebut-sebut sebagai cara bagi Iran untuk mengakhiri konflik dengan AS dan Israel.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Abdolrahim Mousavi, menyatakan bahwa AS telah melanggar kedaulatan Iran dengan menyerang situs nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan, sehingga "terlibat langsung dalam perang". Ia menegaskan bahwa Iran akan membalas tindakan tersebut terhadap kepentingan dan militer AS.
Juru bicara serangan balasan Iran, Ebrahim Zolfaghari, menyatakan bahwa serangan AS bertujuan untuk "menghidupkan kembali rezim Zionis yang sekarat", namun justru akan memperluas target sah angkatan bersenjata Iran dan memperluas cakupan perang di wilayah tersebut. Ia menantang mantan Presiden AS Donald Trump, yang dianggap memulai konflik ini, bahwa Iran akan menjadi pihak yang mengakhirinya.
Militer Iran mengklaim telah meluncurkan puluhan drone kamikaze ke Israel dan berhasil mencapai sebagian besar target. Sirene berbunyi di seluruh Israel, dan sejumlah dampak tercatat di berbagai wilayah.
Serangan ini terjadi setelah akun media sosial Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memposting ulang kutipan pidato yang menyatakan bahwa Israel "harus dihukum dan sedang dihukum sekarang".
Israel juga terus melancarkan serangan udara di Iran, menargetkan beberapa bandara dan mengklaim telah merusak landasan pacu, bunker, pesawat pengisian bahan bakar, serta pesawat tempur dan helikopter milik Iran.
Laporan terbaru menyebutkan bahwa situs nuklir Fordow kembali diserang. Serangan udara besar-besaran Israel juga menargetkan Teheran dan Karaj, menyebabkan kerusakan pada infrastruktur termasuk gedung teknis yang mendukung siaran langsung televisi pemerintah, penjara Evin, gedung Bulan Sabit Merah, dan Universitas Shahid Beheshti.
Kementerian Kesehatan Iran melaporkan lebih dari 400 orang tewas dalam serangan Israel, sebagian besar warga sipil. Otoritas Israel mencatat setidaknya 24 orang tewas di Israel akibat serangan Iran.
Pasca-serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, pejabat Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer AS di seluruh wilayah. Opsi menutup Selat Hormuz dan keluar dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) juga dipertimbangkan.
Kelompok Houthi di Yaman mengancam akan memulai kembali serangan maritim jika AS terlibat dalam perang demi kepentingan Israel, meskipun mereka telah mencapai kesepakatan dengan AS untuk menghentikan serangan jika AS menghentikan serangan udara di Yaman.
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Ia menyatakan apresiasi atas kecaman Kremlin terhadap serangan AS dan berharap hal itu dapat didukung oleh langkah-langkah konkret di DK PBB dan forum internasional lainnya.
DK PBB mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi ini, sementara Dewan Gubernur IAEA juga mengadakan pertemuan luar biasa mengenai serangan terhadap situs nuklir Iran. Pemimpin Uni Eropa bertemu di Brussels untuk membahas konflik Iran dan Gaza.
Surat kabar Iran menampilkan tajuk utama tentang serangan AS terhadap Iran dan serangan rudal terhadap Israel.