Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Ali Murtado, yang sedang menempuh pendidikan di Iran, telah berhasil dievakuasi kembali ke Indonesia. Ali membagikan pengalamannya tentang suasana yang menegangkan di Teheran selama konflik antara Iran dan Israel.
Setelah menerima informasi dari grup WhatsApp yang beranggotakan WNI di Iran, Ali memutuskan untuk melakukan perjalanan dari Kota Qom menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran untuk proses evakuasi.
Sesampainya di ibu kota Iran, Ali merasakan langsung atmosfer mencekam akibat perang, sangat berbeda dengan suasana di Qom tempat ia tinggal sebelumnya.
"Saya menginap semalam di KBRI, dan situasinya cukup menegangkan karena serangan dari Israel terjadi silih berganti," ungkap Ali saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Selasa (24/6/2025) malam.
Ia menambahkan, beruntungnya, serangan-serangan tersebut berhasil dihalau oleh drone milik pertahanan udara Iran sehingga tidak ada yang mencapai daratan Teheran.
Kondisi ini mendorong banyak warga Teheran untuk mengungsi dan meninggalkan kota tersebut selama konflik berlangsung. "Saya melihat sebagian besar warga Teheran memilih keluar dari kota, mungkin karena khawatir dengan serangan yang terjadi setiap malam," jelasnya.
Selain itu, peningkatan eskalasi konflik juga menyebabkan pemerintah Iran membatasi akses komunikasi dan informasi. Akibatnya, Ali mengalami kesulitan untuk menghubungi keluarganya dan memberi kabar mengenai proses evakuasinya ke Indonesia.
"Sulit sekali untuk berkomunikasi. Saya baru bisa memberikan informasi kepada keluarga setelah tiba di Azerbaijan," tutupnya.