Generasi Z Rentan Terinfeksi Penyakit Menular Seksual, Kok Bisa?

Lonjakan kasus infeksi menular seksual (IMS) di kalangan Generasi Z dalam tiga tahun terakhir memprihatinkan. Data menunjukkan peningkatan signifikan dari sekitar 2 ribu kasus pada tahun 2022 menjadi lebih dari 4 ribu kasus pada tahun 2024.

Pakar kesehatan seksual, dr. Boyke Dian Nugraha, menyatakan bahwa angka riil di lapangan mungkin jauh lebih tinggi daripada data resmi. Menurutnya, kemajuan teknologi, terutama akses informasi melalui ponsel, memainkan peran penting. Banyak anak muda mengalami pubertas lebih awal.

"Pubertas kini semakin maju. Dulu 14 tahun baru puber, sekarang 9-10 tahun sudah puber," ujarnya.

Pubertas dini memicu peningkatan gairah seksual. Sayangnya, pendidikan seks dari orang tua seringkali minim, ditambah lagi dengan kurangnya pendekatan agama.

Minimnya pendekatan moral memicu seks bebas di kalangan anak muda. Adaptasi budaya barat, seperti istilah one night stand dan friends with benefits, semakin populer dan menormalisasi seks bebas.

Akibatnya, banyak anak muda menganggap seks pranikah sebagai hal yang wajar, mengabaikan risiko IMS yang mengintai.

"Kita harus intens memberikan informasi tentang kesehatan reproduksi, bahaya gonore, klamidia, herpes. Penyakit ini menular melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi. Semakin sering bergonta-ganti pasangan, semakin besar risikonya. Perlu diingat, obat-obatan untuk IMS semakin tidak efektif," tegasnya.

Scroll to Top