Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dengan tegas membantah laporan sejumlah media di AS yang menyebutkan bahwa serangan militer negaranya ke Iran hanya menunda program nuklir negara tersebut selama beberapa bulan. Trump bersikeras bahwa situs-situs nuklir Iran telah musnah sebagai dampak dari serangan itu.
Melalui platform media sosial Truth Social, Trump menyatakan bahwa "SITUS-SITUS NUKLIR DI IRAN HANCUR TOTAL!". Ia juga menuding media-media AS telah "meremehkan salah satu operasi militer tersukses dalam sejarah."
Pernyataan ini muncul setelah adanya laporan intelijen awal AS yang bersifat rahasia menyimpulkan bahwa serangan Amerika hanya memperlambat kemajuan program nuklir Iran untuk sementara waktu.
Seperti yang diketahui, AS melancarkan serangan militer ke sejumlah lokasi nuklir Iran, beberapa hari setelah Israel melancarkan serangan udara ke negara tersebut pada tanggal 13 Juni. Trump kemudian mengumumkan bahwa pasukan militer Amerika telah menyerang target-target utama di Iran, termasuk fasilitas nuklir bawah tanah di Fordow.
Media-media AS pada hari Selasa (24/6) mengutip sumber-sumber yang familiar dengan temuan Badan Intelijen Pertahanan, yang mengungkapkan bahwa serangan Amerika tidak sepenuhnya melenyapkan seluruh cadangan uranium yang diperkaya milik Iran. Menurut laporan intelijen itu, serangan tersebut hanya menutup akses ke beberapa fasilitas tanpa menghancurkan bangunan bawah tanah secara keseluruhan.
Sekretaris Pers Gedung Putih, Leavitt, menanggapi melalui media sosial: "Kebocoran dugaan penilaian ini adalah upaya terang-terangan untuk merendahkan Presiden Trump dan mendiskreditkan para pilot pesawat tempur pemberani yang melakukan misi yang dieksekusi dengan sempurna untuk melumpuhkan program nuklir Iran."
Iran dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata pada hari Selasa (24/6), mengakhiri konflik yang berlangsung selama 12 hari. Gencatan senjata ini terjadi setelah AS turut serta dalam konflik dengan menjatuhkan bom penghancur bunker pada akhir pekan lalu, yang diklaim telah menghancurkan situs-situs nuklir utama Iran.
