Jakarta – Generasi Z dan beberapa kalangan lainnya kini menjadikan gaya hidup sedentary, atau yang lebih dikenal dengan "mager" (malas gerak), sebagai pilihan. Padahal, kebiasaan ini menyimpan bahaya kesehatan, salah satunya adalah risiko batu ginjal.
Spesialis urologi menegaskan bahwa kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal. Kebiasaan duduk berlama-lama di depan komputer, menonton TV, atau bermain ponsel tanpa diimbangi olahraga, terbukti secara ilmiah meningkatkan faktor risiko tersebut.
Gaya hidup mager seringkali membuat seseorang abai terhadap kebutuhan cairan tubuh. Padahal, dehidrasi dapat memicu penumpukan limbah dan asam dalam tubuh. Penumpukan ini berpotensi menyumbat ginjal dengan protein otot (myoglobin), yang kemudian meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal dan infeksi saluran kemih.
Kurangnya asupan air dan aktivitas fisik memicu pembentukan kristal. Jika dibiarkan, kristal-kristal ini dapat menyatu dan membentuk batu. Penting untuk diingat, aktivitas fisik yang tinggi harus diimbangi dengan asupan cairan yang cukup. Jika tidak, risiko dehidrasi juga akan meningkat.
Proses pembentukan batu ginjal dari kristal membutuhkan waktu, bisa lebih dari satu hingga enam bulan, terutama pada kasus berisiko tinggi. Namun, dengan asupan cairan yang cukup, proses ini dapat diperlambat. Jadi, jangan sampai malas minum!