Gelombang kekerasan kembali melanda Gaza. Serangan terbaru dari Israel dilaporkan telah merenggut nyawa puluhan warga sipil dan menyebabkan ratusan lainnya terluka dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Data dari Kementerian Kesehatan Gaza mencatat setidaknya 79 korban jiwa dan hampir 400 orang mengalami luka-luka akibat serangan yang menyasar berbagai wilayah di kantong tersebut.
Situasi mencekam juga terjadi di Tepi Barat, di mana empat warga Palestina, termasuk seorang remaja, dilaporkan tewas. Remaja tersebut meregang nyawa akibat tembakan dari pasukan Israel. Selain itu, tiga warga Palestina lainnya menjadi korban serangan pemukim Israel di kota Kafr Malek, sebelah timur laut Ramallah. Insiden ini juga mengakibatkan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.
Militer Israel mengalihkan kembali perhatiannya ke Jalur Gaza, setelah mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Iran yang mengakhiri konflik udara selama kurang lebih dua minggu. Tel Aviv menegaskan komitmennya untuk membebaskan sandera yang tersisa dan menghancurkan kekuatan Hamas, yang mendapat dukungan dari Teheran.
Seorang tokoh penting dalam militer Israel menyatakan bahwa operasi negaranya terhadap Iran belum usai dan kini memasuki babak baru. Fokus saat ini adalah Gaza, dengan tujuan utama membebaskan para sandera dan melumpuhkan Hamas, yang telah mengontrol wilayah tersebut dan terlibat konflik dengan Israel sejak Oktober tahun lalu.
Gencatan senjata antara Israel dan Iran mulai berlaku pada hari Selasa, setelah sempat diwarnai ketidakjelasan terkait waktu dimulainya penghentian pertempuran udara. Situasi ini sempat membingungkan setelah pengumuman mendadak dari mantan pemimpin Amerika Serikat.