DEN HAAG – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuat perbandingan mengejutkan antara serangan udara AS terhadap tiga lokasi nuklir Iran dengan pengeboman atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II. Pernyataan ini dilontarkan saat KTT NATO di Den Haag, Rabu lalu.
Trump mengklaim bahwa aksi AS tersebut secara efektif mengakhiri permusuhan antara Iran dan Israel. Ia bahkan menolak untuk menggunakan contoh Hiroshima dan Nagasaki secara langsung, tetapi menegaskan bahwa esensinya sama: mengakhiri perang. Menurutnya, jika AS tidak bertindak, konflik akan terus berlanjut.
Presiden Trump juga mengkritik media yang ia sebut "berita palsu" karena meremehkan dampak dari serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Ia secara khusus menunjuk CNN, MSNBC, dan New York Times sebagai pihak yang menyebarkan informasi yang tidak akurat.
Serangan AS terhadap tiga situs nuklir utama Iran terjadi selama akhir pekan lalu, sebagai dukungan terhadap Israel dalam konflik 12 hari melawan Iran. Setelah serangan, Trump mengumumkan gencatan senjata dan mengklaim fasilitas nuklir Iran "hancur total".
Namun, klaim Trump dibantah oleh pihak Iran yang menyatakan bahwa program nuklir sipil mereka tidak hancur dan akan terus dikembangkan untuk tujuan damai.
Laporan intelijen awal dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) yang dikutip oleh beberapa media AS menyebutkan bahwa serangan udara AS mungkin hanya menunda program nuklir Iran selama beberapa bulan. Laporan tersebut juga mengindikasikan bahwa sentrifus bawah tanah Iran untuk pengayaan uranium sebagian besar masih utuh dan persediaan bahan fisil telah dipindahkan ke lokasi aman sebelum serangan.
Menanggapi situasi ini, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Iran akan mempertimbangkan kembali pendiriannya mengenai kerja sama Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT). Ia menekankan bahwa upaya Iran selama 20 tahun untuk membangun kepercayaan mengenai program nuklir damai belum membuahkan hasil positif, sehingga perlu adanya evaluasi ulang terhadap pendekatan tersebut. Araghchi menegaskan bahwa Iran akan terus mengembangkan program energi nuklir damai.