Cokelat hitam sering kali menjadi godaan, terutama bagi ibu hamil. Kabar baiknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi cokelat hitam dalam jumlah sedang selama kehamilan dapat memberikan manfaat kesehatan. Sebuah studi pada tahun 2019 mengindikasikan cokelat dapat membantu menurunkan tekanan darah pada ibu hamil, sehingga berpotensi mengurangi risiko preeklamsia. Bahkan, konsumsi cokelat saat hamil tidak terbukti menyebabkan cacat lahir pada bayi.
Namun, penting untuk diingat bahwa segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Konsumsi cokelat yang berlebihan selama kehamilan dapat menyebabkan penyempitan arteri duktus arteriosus, arteri yang menyalurkan darah beroksigen ke janin. Kondisi ini berpotensi menyebabkan masalah jantung yang serius pada janin.
Selain itu, cokelat, terutama kakao, mengandung kadar kadmium yang relatif tinggi. Paparan kadmium berlebihan dapat menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk membatasi asupan cokelat hitam tidak lebih dari 30 gram per hari, atau sekitar satu kotak berukuran 1,5 inci.
Bagi mereka yang alergi terhadap kakao, konsumsi cokelat dapat memicu refluks asam atau migrain. Perlu diingat juga bahwa beberapa cokelat hitam mungkin mengandung logam berat seperti timbal dan kadmium. Paparan logam berat dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan, neurologis, pencernaan, kardiovaskular, saluran kemih, dan sistem kekebalan tubuh.
Cokelat hitam juga mengandung kalori yang cukup tinggi, terutama dari lemak. Beberapa produk juga mungkin mengandung gula tambahan. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan gangguan homeostasis glukosa, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.
Kesimpulannya, konsumsi cokelat hitam dalam jumlah moderat dapat memberikan manfaat bagi ibu hamil, tetapi penting untuk memperhatikan batasan dan potensi risiko. Moderasi adalah kunci untuk menikmati cokelat hitam dengan aman selama kehamilan.