Den Haag, Belanda – Negara-negara anggota NATO membuat gebrakan besar dalam kebijakan anggaran militer. Pertemuan puncak di Den Haag, Belanda, pada Rabu (26/6/2025), menghasilkan kesepakatan untuk secara signifikan meningkatkan pengeluaran militer.
Blok pertahanan yang terdiri dari 32 negara tersebut menyepakati alokasi dana hingga 5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) masing-masing negara untuk sektor pertahanan dan keamanan terkait, dengan target pencapaian pada tahun 2035.
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyebut kesepakatan ini sebagai langkah "transformasional".
Keputusan ini disebut-sebut sebagai respons terhadap desakan Presiden Donald Trump, yang memuji kesepakatan tersebut sebagai "kemenangan monumental" bagi Amerika Serikat. Trump menegaskan kembali komitmen AS untuk melindungi sekutu-sekutunya di Eropa. Ia juga menandatangani deklarasi yang menegaskan komitmen kuat terhadap prinsip pertahanan kolektif NATO, yaitu serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua.
Namun, kesepakatan ini tidak disambut baik oleh semua pihak. Spanyol menyatakan ketidakmampuannya untuk memenuhi target 5 persen, dengan Perdana Menteri Pedro Sanchez menegaskan komitmen negaranya pada ambang batas 2 persen yang berlaku saat ini. Spanyol merupakan negara NATO dengan pengeluaran pertahanan terendah, hanya 1,24 persen pada tahun 2024.
Trump menanggapi sikap Spanyol dengan kritik dan ancaman pembalasan ekonomi. Selain Spanyol, Belgia dan Slovakia juga menyatakan keberatan, dengan alasan bahwa angka tersebut tidak realistis.