Program Nuklir Iran Lumpuh Akibat Serangan Udara AS? CIA Beri Sinyal Positif

Washington DC – Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) mengklaim bahwa informasi intelijen terpercaya mengindikasikan kerusakan signifikan pada program nuklir Iran setelah serangan udara AS.

"Informasi intelijen baru yang berasal dari sumber yang dapat diandalkan dan akurat menunjukkan bahwa beberapa fasilitas nuklir utama Iran telah hancur dan memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dibangun kembali," ungkapnya dalam pernyataan resmi.

CIA terus mengumpulkan informasi tambahan untuk memastikan para pembuat keputusan mendapatkan gambaran yang komprehensif. Informasi terbaru juga akan dibagikan kepada publik Amerika, mengingat urgensi isu ini dan dalam upaya transparansi.

Serangan udara AS menargetkan tiga fasilitas nuklir Iran: Fordow, Isfahan, dan Natanz. Setelah serangan tersebut, muncul berbagai laporan yang bertentangan mengenai tingkat kerusakannya.

Presiden mengklaim bahwa pengeboman tersebut "menghancurkan total" situs-situs nuklir penting Iran. Namun, laporan intelijen awal dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) di Pentagon, yang bocor ke media, menyebutkan bahwa serangan tersebut tidak menghancurkan komponen inti program nuklir Iran.

Laporan DIA mengindikasikan bahwa sebagian besar kemampuan nuklir Iran mungkin masih utuh, dan serangan AS mungkin hanya menunda program nuklir Iran selama beberapa bulan.

"Ini adalah penilaian awal dengan tingkat keyakinan rendah, bukan kesimpulan akhir, dan akan terus disempurnakan seiring dengan tersedianya informasi intelijen tambahan," kata seorang pejabat senior DIA.

Pemerintahan mengecam kebocoran laporan DIA tersebut.

Setelah pernyataan Direktur CIA, Presiden berkomentar melalui media sosial: "Pernyataan saya membenarkan intelijen CIA yang bertentangan dengan pelaporan publik ilegal mengenai penghancuran fasilitas nuklir utama Iran."

Scroll to Top