Teheran berduka. Iran bersiap untuk melaksanakan pemakaman kenegaraan bagi sejumlah komandan militer senior dan ilmuwan nuklir terkemuka yang menjadi korban serangan dahsyat Israel. Pemakaman dijadwalkan berlangsung pada hari Sabtu, 28 Juni.
Serangan besar-besaran Israel yang terjadi pada 13 Juni lalu mengakibatkan hilangnya nyawa sejumlah tokoh penting, memicu respons keras dari Iran yang meluncurkan serangan balasan rudal ke wilayah Israel.
Di antara para komandan militer yang gugur adalah Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri, Komandan Korps Garda Revolusi Islam Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Markas Besar Pusat Khatam al-Anbiya Mayor Jenderal Gholam Ali Rashid, serta Komandan Pasukan Dirgantara IRGC Mayor Jenderal Amir Ali Hajizadeh.
Tragedi ini juga merenggut nyawa sejumlah ilmuwan nuklir ternama, termasuk rektor Universitas Islam Azad Mohammad Mechdi Tehranchi, mantan Ketua Organisasi Energi Atom Iran Fereydoun Abbasi, Abdolhamid Minouchehr, Ahmadreza Zolfaghari, Amirhossein Feqhi, Mansour Asgari, Saeed Borji, dan Akbar Motalleblizadeh.
Selain kerugian personel militer dan ilmuwan, serangan Israel juga berdampak pada warga sipil, menyebabkan lebih dari 600 orang tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Rencana pemakaman ini muncul setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel yang ditengahi oleh Qatar dan Amerika Serikat. Meskipun sempat ada bantahan awal dari pihak Iran, Presiden Masoud Pezeshkian akhirnya mengonfirmasi kesepakatan tersebut.
Pezeshkian menyatakan bahwa gencatan senjata ini tercipta berkat perlawanan heroik bangsa Iran dan menegaskan kesiapan Iran untuk berunding lebih lanjut guna mencapai solusi yang lebih komprehensif.