Trump Mencemooh Kandidat Wali Kota New York Berlatar Belakang Muslim, Zohran Mamdani

New York City – Mantan Presiden AS, Donald Trump, melontarkan kritik pedas terhadap Zohran Mamdani, politisi Muslim dari Partai Demokrat yang berpotensi besar menjadi calon Wali Kota New York pada pemilihan November mendatang.

Mamdani, seorang anggota legislatif negara bagian New York yang mewakili wilayah Queens, secara tak terduga berhasil mengalahkan kandidat kuat, mantan Gubernur New York Andrew Cuomo, dalam pemilihan pendahuluan (primary) Partai Demokrat untuk posisi calon Wali Kota New York.

Meskipun hasil pemilihan pendahuluan belum diumumkan secara resmi, keunggulan suara Mamdani yang signifikan membuat Cuomo sulit mengejarnya. Cuomo sendiri telah mengakui kekalahannya dan memberikan ucapan selamat kepada Mamdani.

Keberhasilan Mamdani ini memicu reaksi keras dari Trump, yang meluapkan ketidaksenangannya melalui serangkaian unggahan di media sosial. Trump menyerang penampilan fisik, suara, dan bahkan kecerdasan legislator berusia 33 tahun tersebut.

Dalam salah satu komentarnya di media sosial Truth Social, Trump mencap Mamdani, yang sebelumnya menyatakan dirinya sebagai seorang sosialis, sebagai "komunis gila 100%".

"Akhirnya terjadi, Partai Demokrat sudah kelewatan. Zohran Mamdani, seorang komunis gila 100%, baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dan berpeluang besar menjadi Wali Kota," tulis Trump dalam salah satu postingannya.

"Kita pernah memilih kaum kiri radikal sebelumnya, tetapi ini sudah keterlaluan. Dia terlihat JELEK, suaranya cempreng, dia tidak terlalu pintar," kata Trump dengan nada merendahkan.

Rentetan unggahan media sosial ini merupakan komentar pertama Trump mengenai pemilihan pendahuluan calon Wali Kota New York. Dalam postingan lainnya, Trump mengejek politisi Partai Demokrat yang mendukung Mamdani, seperti anggota DPR AS Alexandria Ocasio-Cortez dan pemimpin minoritas Senat AS Chuck Schumer.

Siapakah Zohran Mamdani?

Mamdani, yang merupakan anak imigran asal India dan lahir di Uganda, berhasil menarik dukungan publik melalui usulan kebijakan yang progresif, termasuk pembekuan biaya sewa bagi banyak warga New York, layanan bus gratis, dan perawatan anak universal.

Mamdani juga dikenal karena pendiriannya yang kuat dalam mendukung Palestina, yang menuai kritik dari kelompok pendukung Israel dan menjadikan kebijakan luar negeri sebagai isu penting dalam pertarungan calon Wali Kota New York.

Beberapa waktu lalu, Mamdani secara terbuka menyatakan bahwa jika ia menjabat sebagai Wali Kota New York, ia akan menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu jika Netanyahu mengunjungi New York, dengan mengacu pada surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC).

Ia juga aktif dalam aksi pro-Palestina di AS, termasuk menghadiri dan memimpin seruan dukungan terhadap gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS).

Scroll to Top