Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Gresik gencar melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap puluhan warga binaannya, fokus pada deteksi dini tuberkulosis (TBC). Langkah proaktif ini bertujuan untuk meminimalkan risiko penyebaran penyakit menular di lingkungan rutan yang memiliki tingkat kepadatan tinggi.
Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan di Poli Klinik Pratama Rutan Gresik, berkolaborasi dengan Puskesmas Cerme. Sebanyak 36 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menjalani serangkaian skrining komprehensif secara bertahap.
Proses dimulai dengan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebagai langkah awal. Bagi warga binaan yang hasilnya negatif, dilanjutkan dengan penyuntikan tuberkulin untuk mengidentifikasi potensi infeksi laten TBC.
Perawat Ahli Rutan Gresik menjelaskan bahwa evaluasi lanjutan akan dilakukan tiga hari pasca penyuntikan. Jika hasilnya menunjukkan reaksi positif, tindakan pengobatan pencegahan TB akan segera diberikan sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Program ini merupakan langkah preventif yang krusial untuk menekan risiko penyebaran TBC di lingkungan rutan yang tertutup. Tingkat hunian yang padat menjadi alasan utama perlunya deteksi dini dan penanganan yang responsif. Kerjasama dengan Puskesmas memastikan seluruh WBP yang berisiko mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Kepala Rutan Gresik menekankan dukungannya terhadap kegiatan ini sebagai bagian integral dari perlindungan kesehatan warga binaan dan petugas. Pihaknya berkomitmen untuk memastikan seluruh penghuni rutan mendapatkan hak pelayanan kesehatan secara optimal, serta mendukung upaya pencegahan penyakit menular secara menyeluruh.