TEL AVIV – Perwira tinggi militer Israel, Letnan Jenderal Eyal Zamir, membuka tabir operasi rahasia pasukan komando Israel di wilayah Iran selama konflik 12 hari yang lalu. Menurutnya, pasukan tersebut berhasil melakukan manuver taktis yang mengecoh pihak musuh.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Zamir menyatakan, "Kami sepenuhnya menguasai wilayah udara Iran, dan leluasa beroperasi di lokasi manapun yang kami pilih." Keberhasilan ini, lanjutnya, berkat koordinasi dan strategi tipu daya yang diterapkan oleh Angkatan Udara dan unit komando darat. "Pasukan kami beroperasi secara diam-diam di dalam wilayah musuh, menciptakan kebebasan operasional bagi kami," tegasnya.
Konflik antara kedua negara ini dimulai pada 13 Juni, dipicu oleh serangan udara Israel terhadap situs-situs militer dan nuklir Iran dengan alasan mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Iran merespons dengan meluncurkan serangkaian serangan rudal ke target militer dan fasilitas penting di Israel.
Amerika Serikat turut terlibat dengan membombardir tiga situs nuklir Iran pada akhir pekan sebelumnya. Sebagai balasan, Iran menyerang pangkalan militer AS di Qatar.
Pada hari Selasa, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel, yang kemudian dikonfirmasi oleh kedua belah pihak beberapa jam kemudian. Baik AS, Israel, maupun Iran sama-sama mengklaim kemenangan dalam konflik ini.
Pernyataan Jenderal Zamir ini menjadi pengakuan publik pertama dari seorang pejabat Israel yang mengungkapkan keberadaan tentara Israel di tanah Iran.
"Kampanye ini belum usai," ujarnya mengingatkan. "Kita harus tetap waspada – banyak tantangan yang masih menanti," pungkasnya.