Musisi senior Fariz RM menghadapi sidang lanjutan terkait kasus penyalahgunaan narkotika yang menjeratnya. Dalam persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Fariz mengungkapkan perjuangannya melawan ketergantungan obat-obatan terlarang.
"Sudah lama saya berjuang melawan narkoba, dan saya tidak pernah berhenti berusaha untuk sembuh," ujar Fariz RM di hadapan majelis hakim, Kamis (26/6/2025).
Penyanyi lagu "Sakura" ini mengaku telah berulang kali mengikuti program rehabilitasi, termasuk program tiga bulan di RSKO pada tahun 2023. Ia merasa program tersebut sangat membantunya.
Fariz RM menjelaskan bahwa setelah rehabilitasi, dirinya tidak lagi menjadi pengguna aktif. Namun, tekanan pasca-rehabilitasi membuatnya kembali terjerumus.
"Setelah rehabilitasi, dokter sudah mengingatkan kemungkinan relaps. Mereka yakin saya bisa mengendalikan diri, tapi ternyata tekanan dari media sosial sangat mengganggu pikiran saya. Justifikasi masyarakat membuat saya tergelincir dan akhirnya tertangkap," jelasnya.
Meski demikian, Fariz menerima proses hukum ini sebagai ujian dan mengakui kesalahannya.
"Saya menerima ini sebagai cobaan. Saya mengaku bersalah dan berterima kasih," katanya.
Musisi yang telah berkarier selama puluhan tahun ini mengungkapkan keinginannya untuk meninggalkan dunia hiburan dan fokus pada keluarga setelah kasusnya selesai.
"Saya sudah berusia 66 tahun. Setelah masalah ini selesai, saya ingin lepas dari kehidupan selebritas yang penuh kekacauan. Saya hanya akan bermusik jika Tuhan mengizinkan. Saya ingin hidup lebih bahagia dan damai bersama keluarga," pungkas Fariz RM.