Mubarak, komedian yang lebih dikenal dengan nama Kadir, kini merambah dunia baru sebagai afiliator. Keputusan ini membawanya ke panggung yang berbeda, memanfaatkan popularitasnya untuk mempromosikan produk.
Kadir mengaku terinspirasi oleh sosok Pak Basri, seorang afiliator senior yang viral. Awalnya meragukan potensi afiliasi, Kadir mengubah pandangannya setelah melihat kesuksesan Pak Basri dan mendengar cerita dari anaknya tentang penghasilan yang bisa didapatkan.
"Saya lihat afiliator-afiliator itu seperti buzzer TikTok, bohong semua. Tapi anak saya bilang temannya dapat banyak dari situ," ujar Kadir.
Selain Pak Basri, Eza Yayang juga menjadi sumber inspirasi. Kadir merasa termotivasi melihat Eza, yang menurutnya punya daya tarik fisik, juga terjun ke dunia afiliasi.
Awalnya, Kadir memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah, seperti alat pijat dan tumbler, untuk dipromosikan. Proses syuting video pendek pun menjadi tantangan tersendiri.
"Syuting satu menit bisa satu jam gak selesai. Dialognya lupa terus, nawarin alat pijat aja susah," keluh Kadir.
Meski sulit di awal, Kadir terus belajar dan akhirnya merasakan manisnya menjadi afiliator. Ia pernah meraup keuntungan hingga jutaan rupiah per hari ketika videonya viral (FYP). Namun, ia juga menyadari pentingnya iklan untuk mempertahankan performa penjualan.
"Sehari pernah untung 3 juta, 4 juta. Tapi turun sampai 15 ribu. Kalau diiklankan pasti bisa naik lagi," pungkasnya.
