Tel Aviv – Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengungkapkan bahwa militer Israel telah merencanakan pembunuhan terhadap Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Namun, upaya tersebut terkendala karena kurangnya kesempatan yang tepat untuk melancarkan serangan.
Katz menyatakan bahwa agen-agen Israel aktif mencari Khamenei, tetapi belum berhasil menemukan celah operasional untuk melaksanakan rencana tersebut.
Pernyataan ini muncul di tengah peringatan dari pihak berwenang Iran bahwa Israel mungkin masih berupaya untuk menargetkan Khamenei, meskipun sedang berlangsung gencatan senjata.
Lebih lanjut, Katz juga menyatakan keyakinannya bahwa Iran tidak akan mampu membangun kembali fasilitas nuklir yang telah diserang oleh pasukan Amerika Serikat dan Israel. Menurutnya, kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir telah "hancur total".
Namun, dalam pidato publik pertamanya sejak gencatan senjata, Khamenei mengklaim bahwa serangan AS tidak berdampak signifikan terhadap fasilitas nuklir Iran.
Rencana untuk membunuh Khamenei sebelumnya juga disuarakan oleh Perdana Menteri Israel Netanyahu selama konflik dengan Iran. Namun, Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, menolak rencana tersebut.
Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa "Kami mengetahui bahwa Israel punya rencana untuk menyerang pemimpin tertinggi Iran. Presiden Trump menentangnya dan kami memberi tahu Israel untuk tidak melakukannya."