Jakarta, cuaca panas ekstrem menjadi ancaman serius, terutama bagi para lanjut usia (lansia). Mengapa demikian? Ternyata, perubahan biologis alami seiring bertambahnya usia membuat lansia lebih rentan terhadap dampak buruk suhu tinggi.
Faktanya, studi menunjukkan bahwa sebagian besar kasus kematian akibat panas di Amerika Serikat terjadi pada mereka yang berusia di atas 60 tahun. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat peningkatan signifikan kematian akibat panas pada kelompok usia 65 tahun ke atas antara tahun 2000 dan 2021.
Lantas, apa yang menyebabkan lansia lebih rentan terhadap cuaca panas? Berikut beberapa faktor utama yang perlu diketahui:
1. Penurunan Efisiensi Sirkulasi Darah
Saat suhu naik, tubuh bekerja keras untuk mendinginkan diri. Darah mengalir ke kulit dan pembuluh darah melebar untuk memicu keringat, mekanisme penting dalam mengatur suhu tubuh. Namun, proses penuaan memengaruhi efisiensi jantung dan pembuluh darah dalam mengedarkan darah. Akibatnya, lansia mengalami kesulitan dalam mengendalikan suhu tubuh.
2. Kemampuan Berkeringat yang Menurun
Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memproduksi keringat juga berkurang. Hal ini mengganggu sistem pendinginan alami tubuh. Penipisan kulit dan hilangnya kolagen menyebabkan saluran kelenjar keringat tertekan, sehingga keringat sulit dikeluarkan.
3. Risiko Dehidrasi yang Lebih Tinggi
Sensasi haus yang menjadi pendorong untuk minum air melemah seiring waktu. Fungsi ginjal dalam mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit juga mengalami penurunan. Riset menunjukkan bahwa fungsi ginjal dapat mulai menurun sejak usia 40 tahun, meningkatkan risiko dehidrasi pada lansia. Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu seperti diuretik atau obat penenang juga dapat memicu dehidrasi atau memengaruhi kemampuan tubuh untuk berkeringat.
Kenali Gejalanya!
Penyakit akibat panas sering kali diawali dengan sakit kepala. Namun, waspadai gejala lain seperti:
- Mulut kering
- Pusing
- Kelelahan
- Kebingungan
- Jantung berdebar-debar
Cuaca panas ekstrem juga dapat memicu nyeri dada, yang bisa menjadi pertanda serangan jantung.
Langkah Pertolongan Pertama
Jika muncul gejala penyakit akibat panas, segera lakukan tindakan berikut:
- Kompres wajah, leher, tangan, dan kaki dengan air dingin.
- Jika ada, gunakan kompres es pada pergelangan tangan, dada bagian atas, punggung bagian atas, dan pangkal leher.
- Basahi waslap dan masukkan ke dalam freezer untuk kompres dingin saat cuaca panas.
Jika kondisi tidak membaik, segera konsultasikan dengan dokter. Kelelahan akibat panas dapat berkembang menjadi serangan panas yang membahayakan jiwa.