Sebuah laporan yang menggemparkan mengungkap tindakan brutal tentara Israel terhadap warga sipil Palestina di sekitar pusat distribusi bantuan di Jalur Gaza. Pengakuan ini muncul dari wawancara langsung dengan tentara Israel yang bertugas di wilayah tersebut.
Menurut laporan tersebut, komandan Israel memerintahkan pasukannya untuk menembak kerumunan warga Palestina, meskipun jelas mereka tidak mengancam. Tindakan ini dilakukan di dekat pusat-pusat distribusi bantuan kemanusiaan.
Para tentara mengkonfirmasi bahwa penembakan terhadap warga Gaza yang berada di dekat lokasi bantuan adalah tindakan yang disengaja, meskipun mereka tidak melakukan perlawanan atau menunjukkan ancaman. Mereka mengakui menggunakan berbagai jenis senjata, termasuk senapan mesin berat, mortir, dan granat tangan, untuk menyerang warga sipil yang hanya mencari bantuan.
Lebih lanjut, para tentara menyatakan bahwa selama operasi distribusi bantuan, mereka tidak melihat adanya tembakan balasan dari pihak Palestina. Mereka juga mengungkapkan bahwa institusi militer Israel kini melihat pusat-pusat bantuan sebagai alat untuk melegitimasi keberlanjutan pertempuran.
"Gaza sudah tidak lagi penting bagi siapa pun. Tempat ini sudah menjadi wilayah tanpa hukum. Bahkan pembunuhan pun tidak perlu lagi dijelaskan," ungkap seorang tentara Israel yang identitasnya dirahasiakan.
Tentara Israel, lanjutnya, memperlakukan warga yang kelaparan seolah-olah mereka adalah musuh yang sedang melancarkan serangan.