Kondisi infrastruktur desa di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah besar. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal mengungkapkan bahwa dari total 75.625 desa, terdapat belasan ribu desa yang masih tergolong tertinggal.
Ironisnya, dari belasan ribu desa tersebut, sekitar tiga ribu desa belum merasakan manfaat listrik. Sementara itu, akses internet belum menjangkau sekitar dua puluh ribu desa. Kondisi ini memprihatinkan dan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.
Wilayah-wilayah yang mengalami ketertinggalan ini mayoritas berada di Indonesia bagian timur, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu, Kepulauan Nias di Sumatera Utara juga termasuk dalam daftar wilayah dengan infrastruktur yang minim. Keterbatasan akses terhadap infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, listrik, dan internet menjadi faktor utama yang menyebabkan desa-desa tersebut tertinggal.
Pemerintah, melalui Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, berupaya keras untuk mengatasi permasalahan ini. Kolaborasi lintas kementerian dan lembaga terus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara merata. Peningkatan infrastruktur menjadi prioritas utama agar desa-desa tertinggal dapat mengejar ketertinggalannya dan bersaing dengan wilayah lain di Indonesia.