Misteri Kematian Pendaki Brasil di Gunung Rinjani Terungkap: Bukan Hipotermia!

Kematian Juliana Marins (27), seorang turis asal Brasil, setelah terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, akhirnya menemui titik terang. Hasil autopsi mengungkap fakta mengejutkan: Juliana meninggal bukan karena hipotermia, melainkan akibat luka parah akibat benturan keras.

Tim forensik dari RSUP Prof IGNG Ngoerah memastikan bahwa penyebab kematian adalah kekerasan tumpul yang mengakibatkan kerusakan organ dalam dan perdarahan hebat.

Juliana sempat terekam drone dalam kondisi hidup pada hari Senin. Namun, nahas, ia ditemukan meninggal dunia di kedalaman 600 meter dari titik terakhir keberadaannya dan berhasil dievakuasi pada hari Rabu.

Hasil autopsi menunjukkan luka serius di berbagai bagian tubuh akibat benturan dahsyat. Tulang belakang, dada bagian belakang, punggung, dan paha korban mengalami patah tulang yang mengakibatkan kerusakan organ serta pendarahan besar.

Tim dokter memperkirakan Juliana hanya mampu bertahan hidup sekitar 20 menit setelah terjatuh ke jurang. Tidak ditemukan indikasi bahwa korban meninggal akibat hipotermia.

"Tanda-tanda hipotermia, seperti luka-luka berwarna hitam di ujung jari, tidak kami temukan," jelas tim forensik.

Scroll to Top