Sorotan tajam tertuju pada cabang olahraga bulutangkis terkait penurunan performa dalam enam bulan terakhir. Legenda bulutangkis Indonesia, Greysia Polii, turut memberikan pandangannya mengenai situasi ini.
Greysia, yang pernah menjadi andalan ganda putri Indonesia dan kini berkontribusi dalam pengembangan bulutangkis di PBSI, memahami betul dinamika dalam dunia olahraga. Ia menekankan pentingnya kesabaran, namun juga menyoroti perlunya perubahan nyata.
"Kita harus sabar, tapi apa perubahannya? Evaluasi memang penting, tapi ketika sebuah evaluasi tidak membuahkan hasil, kita harus cepat melakukan pivot," ujar Greysia.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang meraih delapan gelar dalam enam bulan pertama, prestasi bulutangkis Indonesia semester ini hanya mampu mengantongi dua gelar, itupun di level Super 300. Hal ini tentu menjadi perhatian serius.
Greysia menyadari bahwa adaptasi dan waktu adalah faktor krusial. Ia tidak bisa secara tegas menyatakan apakah bulutangkis Indonesia mengalami penurunan atau kemajuan.
"Sebagai pelaku olahraga, saya akan memberikan yang terbaik. Kita semua harus bekerja keras bersama-sama untuk menciptakan prestasi bagi Indonesia," tegas peraih medali emas Olimpiade 2020 ini.
Greysia sendiri memiliki pengalaman pribadi sebagai atlet yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai puncak prestasinya. Hal ini membuatnya memahami bahwa setiap atlet memiliki perjalanan yang berbeda.
"Ada atlet yang cepat berprestasi, ada yang lambat. Itu tidak bisa diprediksi. Makanya, sinkronisasi dari semua pihak sangat dibutuhkan. Bukan hanya dari atlet dan pengurus, tapi juga dukungan masyarakat. Kita perlu bersatu untuk menciptakan prestasi kembali," pungkas Greysia.