Pemerintah terus memacu pembangunan infrastruktur penting untuk mendukung keberhasilan Sekolah Rakyat, dengan fokus utama pada penyediaan jaringan internet berkecepatan tinggi. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran proses belajar mengajar.
Menteri Komunikasi dan Digital menegaskan komitmennya untuk menghadirkan akses internet cepat di setiap Sekolah Rakyat. Pernyataan ini disampaikan saat meninjau kesiapan salah satu Sekolah Rakyat di Yogyakarta.
"Sesuai dengan Peraturan Presiden, prioritas utama adalah memastikan ketersediaan infrastruktur digital. Sekolah Rakyat harus terhubung dengan koneksi internet yang stabil dan cepat," ujarnya.
Fasilitas internet cepat ini akan diprioritaskan untuk wilayah-wilayah yang memiliki kecepatan internet yang masih rendah. Secara bertahap, seluruh Sekolah Rakyat akan dilengkapi dengan akses internet yang memadai.
Contohnya, Sekolah Rakyat yang ditinjau mendapatkan alokasi internet sebesar 200 Mbps. Namun, kecepatan internet di lokasi lain akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Lebih lanjut, fasilitas ini tidak hanya diperuntukkan bagi Sekolah Rakyat saja, tetapi juga bagi ekosistem di sekitarnya, sehingga masyarakat luas dapat merasakan manfaatnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI menekankan pentingnya peran internet bagi Sekolah Rakyat yang didesain sebagai smart school.
"Semuanya bergantung pada layanan internet yang disediakan. Kami menggunakan learning management system, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan dan bersaing di era digital," jelasnya.
Target awal pembangunan 100 unit sekolah ditargetkan selesai, dan segera dilanjutkan dengan pembangunan 100 Sekolah Rakyat lainnya.
"Kami sedang berupaya untuk menyelesaikan 100 sekolah berikutnya. Diharapkan pada tahun ajaran 2025-2026, akan ada minimal 200 lokasi Sekolah Rakyat," tambahnya.
Dengan demikian, sekitar 20 ribu calon siswa akan mendapatkan fasilitas dan kesempatan belajar di Sekolah Rakyat.
