Waspada DBD! Kasus di Kroya, Indramayu Menurun, Tapi Ancaman Belum Usai

Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu menunjukkan tren positif penurunan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di semester pertama tahun 2025. Walaupun demikian, kewaspadaan tetap menjadi kunci utama mengingat biasanya lonjakan kasus terjadi di penghujung tahun.

Data dari UPTD Puskesmas Kroya dan Puskesmas Temiyang mencatat total 14 kasus DBD dari Januari hingga Juni 2025. Rinciannya, delapan kasus di wilayah kerja Puskesmas Kroya dan enam kasus di wilayah Puskesmas Temiyang, terutama Desa Temiyangsari dan Tanjungkerta.

Camat Kroya, Heka Sugoro, menekankan pentingnya perhatian serius terhadap kondisi ini. Pihak kecamatan dan petugas kesehatan telah melakukan fogging di wilayah rawan seperti Desa Sukaselamet, Sumbon, Kroya, dan Sukamelang, serta Tanjungkerta.

Namun, fogging bukanlah solusi utama. Heka menjelaskan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, bukan jentiknya. Keterlibatan masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat melalui gerakan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) jauh lebih efektif.

Meskipun jumlah kasus saat ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, antisipasi tetap digalakkan. Lonjakan kasus DBD seringkali terjadi antara bulan Agustus hingga Desember.

Heka juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika ada anggota keluarga yang menunjukkan gejala DBD, seperti demam tinggi tanpa sebab yang jelas. Deteksi dini dan gotong royong menjadi kunci untuk mencegah kematian akibat DBD.

Sebelumnya, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, melaporkan lebih dari 400 kasus DBD di seluruh Kabupaten Indramayu hingga akhir Juni 2025, dengan dua kasus berujung pada kematian.

Scroll to Top