Seorang mantan anggota pasukan elite Amerika Serikat, Robert J O’Neill, yang dikenal karena aksinya melumpuhkan Osama bin Laden, menyatakan kesiapannya untuk melenyapkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, jika diperintahkan oleh Presiden Donald Trump.
O’Neill, mantan personel Navy SEAL, menegaskan bahwa ia siap menjalankan tugas tersebut jika diperlukan. Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya O’Neill memprediksi akan terjadi kudeta militer di Iran oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) yang bertujuan menggulingkan Khamenei.
Menurut prediksinya, IRGC akan melakukan kudeta damai untuk menyingkirkan Khamenei karena ketidakpuasan mereka terhadap sistem teokrasi yang berlaku. Namun, prediksi tersebut ternyata tidak terbukti.
Khamenei justru tampil di hadapan publik dan mengklaim kemenangan Iran atas Israel dan Amerika Serikat dalam konflik yang terjadi. Dalam pidatonya, Khamenei menyatakan bahwa Israel akan hancur total jika AS tidak melakukan intervensi dengan menyerang fasilitas nuklir Iran. Ia juga mengklaim bahwa intervensi AS tidak membuahkan hasil dan Iran keluar sebagai pemenang.
Khamenei juga memuji persatuan rakyat Iran selama konflik berlangsung, di mana 90 juta orang bersatu mendukung pemerintah tanpa perpecahan.
