Badan Pengelola Aset Bisnis dan Investasi Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat (BPABI DAD Kalbar) mengungkapkan kekhawatiran mendalam terkait maraknya peredaran daging babi beku ilegal yang masuk ke wilayah Kalimantan Barat.
Menurut BPABI DAD Kalbar, daging babi beku ilegal ini tidak hanya merugikan para peternak babi lokal, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan konsumen, khususnya masyarakat adat Dayak yang merupakan konsumen utama daging babi.
"Kami sangat prihatin dengan masuknya daging babi beku yang asal-usulnya tidak jelas. Ini bukan hanya masalah persaingan bisnis, tapi juga menyangkut kesehatan masyarakat dan keberlangsungan usaha peternakan lokal," kata perwakilan BPABI DAD Kalbar.
Peredaran daging babi beku yang tidak melalui proses pemeriksaan kesehatan hewan yang memadai, dikhawatirkan dapat membawa penyakit berbahaya seperti African Swine Fever (ASF) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit-penyakit ini sebelumnya telah menyebabkan kerugian besar bagi peternak babi di Kalimantan Barat.
Berbeda dengan daging babi beku yang sulit dipantau kondisi fisik ternaknya saat dipotong, babi potong hidup dari peternakan lokal dapat diawasi secara langsung dan melalui prosedur sertifikasi kesehatan yang jelas.
BPABI DAD Kalbar tidak ingin kejadian wabah penyakit yang memusnahkan ternak dan menghancurkan usaha peternak adat terulang kembali. Upaya repopulasi ternak yang telah dilakukan, diharapkan tidak sia-sia karena masuknya daging babi ilegal.
BPABI DAD Kalbar mengimbau masyarakat, khususnya konsumen adat Dayak, untuk memilih daging babi lokal yang terjamin kesehatan dan keamanannya. Mereka juga mengajak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memperketat pengawasan distribusi produk daging babi di pasar tradisional dan modern.
"Kami meminta aparat dan instansi terkait untuk tegas memeriksa setiap daging beku yang masuk. Jika tidak memenuhi standar kesehatan, jangan diizinkan beredar di Kalimantan Barat," tegas perwakilan BPABI DAD Kalbar.
Sebagai bagian dari Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat, BPABI berkomitmen untuk terus mengembangkan usaha peternakan babi lokal yang sehat dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat adat. BPABI memiliki fokus pada pengembangan peternakan babi lokal dan pemberdayaan peternak adat, serta memastikan keamanan dan kualitas produk ternak yang dikonsumsi masyarakat Kalimantan Barat, khususnya masyarakat adat Dayak.