Trump Pertimbangkan Insentif Ekonomi untuk Iran Demi Hentikan Pengayaan Uranium

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dikabarkan tengah menjajaki kemungkinan pemberian insentif ekonomi kepada Iran sebagai imbalan atas penghentian program pengayaan uranium mereka.

Rencana yang masih dalam tahap awal ini, konon, juga membuka peluang bagi Iran untuk menerima bantuan dari negara-negara regional, memungkinkan Teheran membangun program nuklir sipil. Bantuan ini diperkirakan mencapai hingga US$30 miliar.

Usulan ini muncul sebagai salah satu dari sekian banyak ide yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah AS. Jika terealisasi, langkah ini akan menandai perubahan arah yang signifikan dalam kebijakan Trump terhadap Iran. Sebelumnya, Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir era Obama pada tahun 2018, dengan alasan bahwa pencabutan sanksi dan pencairan aset memberikan dana segar bagi Iran untuk melakukan kegiatan yang merugikan.

Namun, kelanjutan proposal pemberian insentif, atau bahkan negosiasi antara AS dan Iran, masih belum pasti.

Trump sendiri membantah laporan tersebut dalam postingan di Truth Social, menyebutnya sebagai "HOAX lain yang disebarkan oleh berita palsu."

Sebelumnya, Trump mengancam akan membatalkan potensi keringanan sanksi setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengklaim kemenangan atas Israel dan meremehkan dampak serangan AS terhadap fasilitas nuklir mereka.

Trump mempertanyakan klaim Khamenei, dengan menyatakan bahwa Iran masih berkeinginan untuk bertemu dengannya guna membahas kemungkinan pencabutan sanksi. "Mereka memang ingin bertemu saya, dan kami akan melakukannya dengan cepat," ujarnya kepada wartawan.

"Tidakkah Anda pikir kami memiliki sanksi di sana sehingga mereka tidak dapat melakukan apa pun? Tidakkah Anda pikir mereka ingin bertemu saya? Maksud saya, mereka bukan orang bodoh." tambahnya.

Scroll to Top