Konflik Israel-Iran Mereda, Houthi Yaman Lancarkan Serangan Rudal

TEL AVIV – Setelah eskalasi antara Iran dan Israel mereda dengan kesepakatan gencatan senjata, kelompok Houthi Yaman meluncurkan serangan rudal balistik ke wilayah Israel pada hari Sabtu.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa serangan rudal tersebut berasal dari Yaman.

"Sebuah sistem pertahanan udara diaktifkan untuk mencegat rudal tersebut, dan kemungkinan besar berhasil," demikian pernyataan IDF.

Serangan ini memicu sirene peringatan di berbagai wilayah, termasuk wilayah tengah, barat, dan selatan Negev, serta area Arava, Laut Mati, dan sebagian Yudea.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengklaim bahwa pasukannya memang menembakkan rudal balistik ke Beersheba, Israel. Ia juga menegaskan komitmen mereka untuk terus menargetkan Israel hingga pengepungan di Gaza diakhiri.

Saree menjelaskan bahwa serangan ini merupakan bagian dari kampanye militer yang lebih luas yang disebut "Pertempuran Kemenangan yang Dijanjikan dan Jihad Suci," yang bertujuan untuk mendukung rakyat Palestina dan faksi-faksi perlawanan di Gaza.

Menurut Saree, operasi ini menargetkan "lokasi Israel yang sensitif" menggunakan rudal balistik Dhu al-Fiqar dan berhasil mencapai sasarannya. Meskipun demikian, militer Israel mengklaim rudal tersebut berhasil dicegat.

Saree juga mengungkapkan bahwa Houthi telah melakukan beberapa operasi lain dalam seminggu terakhir yang menargetkan instalasi militer dan strategis Israel di Beersheba, Haifa, dan Jaffa dengan menggunakan kombinasi pesawat nirawak dan rudal balistik. Ia mengklaim semua operasi tersebut berhasil.

Serangan rudal Houthi ini terjadi setelah Israel dan Iran mencapai kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri konflik selama 12 hari.

Konflik Israel-Iran dimulai pada 13 Juni dengan serangan udara Israel terhadap situs-situs militer dan nuklir Iran. Iran kemudian membalas dengan meluncurkan serangan rudal dan drone yang menargetkan situs-situs militer dan fasilitas penting Israel.

Akibat pertempuran ini, ratusan orang dilaporkan tewas di Iran, sementara di Israel, 28 orang kehilangan nyawa.

Scroll to Top