Teheran berduka atas pemakaman para jenderal, ilmuwan nuklir, dan keluarga mereka yang menjadi korban serangan Israel. Suasana duka menyelimuti upacara yang diwarnai dengan pembakaran bendera AS sebagai simbol kemarahan.
Dalam suasana yang penuh emosi, seorang jenderal Iran menyampaikan pesan tegas: setiap pelanggaran terhadap kepentingan nasional akan dibalas dengan keras, bahkan berpotensi mempercepat keruntuhan Israel.
Juru Bicara Garda Revolusi Iran, Jenderal Ali Mohammad Naeini, menuding Israel dan AS telah gagal mencapai tujuan mereka dalam konflik yang terjadi. Ia menyebut bahwa kekalahan telak yang dialami kedua negara selama perang 12 hari telah membuat Presiden AS kehilangan keseimbangan.
Naeini juga menekankan pentingnya Trump untuk menyadari kekuatan Iran yang sesungguhnya. Ia menambahkan bahwa musuh menyadari betul bahwa serangan balasan rudal Iran akan menjadi ancaman serius bagi keberadaan Israel.
Sang jenderal mengklaim bahwa musuh telah dipaksa mundur dan mengakui kekalahan mereka dalam agresi terakhir terhadap Iran. Ia juga mengatakan bahwa mayoritas rakyat Iran menyerukan tanggapan tegas dan perburuan terhadap para agresor, menuntut hukuman yang lebih berat. Naeini mengakhiri pernyataannya dengan mengatakan bahwa musuh sendiri yang memohon gencatan senjata karena putus asa.