TEHERAN – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menanggapi klaim Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengenai dampak serangan AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran. Khamenei menilai Trump melebih-lebihkan skala kerusakan untuk menutupi kegagalan sebenarnya.
"Presiden AS membesar-besarkan peristiwa itu secara luar biasa, menunjukkan bahwa ia merasa perlu melakukan itu," tulis Khamenei di platform X. Ia menambahkan, "Siapapun yang mendengar pernyataan itu dapat merasakan adanya realitas lain di baliknya. Mereka gagal mencapai apa pun dan membesar-besarkan untuk menutupi dan menyembunyikan kebenaran."
Pernyataan Khamenei muncul setelah AS melakukan serangan terhadap situs nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan pada Minggu, 22 Juni 2025. Serangan ini diklaim sebagai bentuk intervensi AS dalam konflik Iran dan Israel, dengan tujuan membantu Israel.
Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa komunikasi internal pejabat tinggi Iran yang disadap AS menunjukkan mereka mengecilkan dampak kerusakan akibat serangan tersebut. Namun, keakuratan informasi ini dipertanyakan oleh sumber-sumber yang mengetahui intelijen AS. Mereka menyebut penyadapan itu sebagai indikator yang tidak dapat diandalkan, dan meragukan kejujuran pejabat Iran.
Laporan lain juga menimbulkan pertanyaan tentang tingkat kerusakan program nuklir Iran. Sebuah penilaian awal yang bocor dari Badan Intelijen Pertahanan (DIA) memperkirakan bahwa serangan itu hanya akan menunda program nuklir Iran selama beberapa bulan.
Trump sendiri bersikeras bahwa serangan AS telah menghancurkan program nuklir Iran secara total. Namun, para pejabat AS mengakui bahwa dibutuhkan waktu untuk melakukan penilaian lengkap atas kerusakan yang diakibatkan oleh serangan militer tersebut.
Gedung Putih menolak laporan yang meremehkan dampak serangan itu. Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyebut klaim bahwa pejabat Iran mengetahui kondisi di bawah reruntuhan sebagai "omong kosong". Ia menegaskan bahwa program senjata nuklir Iran telah berakhir.
Dalam wawancara yang disiarkan di Fox News, Trump kembali menegaskan keyakinannya bahwa serangan itu telah melumpuhkan kemampuan nuklir Iran. "Itu hancur seperti yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya. Dan itu berarti berakhirnya ambisi nuklir mereka, setidaknya untuk sementara waktu," ujarnya.