Kontroversi Memanas di UFC 317: Dana White Geram Aksi Topuria dan Pimblett

Kemenangan gemilang Ilia Topuria di UFC 317, yang mengantarkannya meraih gelar juara kelas ringan, ternoda oleh insiden panas pasca-pertarungan dengan rival abadinya, Paddy Pimblett. Reaksi keras pun datang dari Presiden UFC, Dana White, yang mengecam keras kejadian tersebut.

White dengan tegas menyatakan bahwa konfrontasi tersebut seharusnya tidak pernah terjadi. Topuria, yang baru saja menumbangkan Charles Oliveira dengan KO spektakuler, langsung berhadapan dengan Pimblett di dalam Octagon. Momen ini terjadi tak lama setelah Topuria membuktikan janjinya dengan melumpuhkan petarung Brasil tersebut di ronde pertama. Kemenangan ini menjadikan Topuria sebagai salah satu juara dua divisi yang langka dalam sejarah UFC, mengikuti jejak Conor McGregor dan Jon Jones.

Perseteruan panjang antara Topuria dan Pimblett, yang dimulai sejak tahun 2022 di sebuah hotel di London, membuat banyak penggemar MMA berharap keduanya akan segera bertarung. Ketika Pimblett memasuki Octagon, ia langsung melancarkan provokasi.

"Kerja bagus, itu KO yang hebat, aku beri kau itu, rasa hormat. Tapi kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku. Kau tidak bisa mengalahkanku," ujar Pimblett kepada Topuria.

Topuria membalas, "Kau akan tersingkir, kau akan tersingkir bahkan sebelum pertarungan."

Pimblett terus memanaskan suasana dengan berkata, "Aku akan menghabisimu, bocah kecil," sebelum Topuria mendorongnya. Topuria bahkan mengungkapkan keinginannya untuk menghadapi Pimblett.

Meski konfrontasi ini memicu antusiasme penggemar, Dana White justru tidak terkesan. Dalam konferensi pers setelah UFC 317, White mengungkapkan kekecewaannya.

"Aku tidak tahu siapa yang mengizinkannya masuk ke sana, itu seharusnya tidak pernah terjadi. Mari kita mulai dari sana. Aku sudah kembali ke kamarku, atau itu tidak akan pernah terjadi," tegas White.

White juga menyoroti kehadiran istri dan anak Topuria di dalam Octagon saat kejadian tersebut. "Itu bukan pertarungannya… itu seharusnya tidak terjadi. Itu bukan yang sebenarnya kita lakukan. Aku tidak peduli apakah itu menyenangkan untuk ditonton atau tidak. Ditambah lagi, ia memenangkan gelar kedua di divisi yang lebih tinggi, itu hanya keputusan yang buruk dari siapa pun yang mengizinkan mereka masuk ke sana."

Siapa Lawan Topuria Selanjutnya?

Dengan Islam Makhachev yang dikabarkan akan naik ke kelas welter, sabuk juara kelas ringan kini berada di tangan Topuria. Nama-nama seperti Pimblett, Justin Gaethje, dan Arman Tsarukyan menjadi kandidat kuat untuk menjadi penantang berikutnya.

Meski konfrontasi dengan Pimblett seolah membuka jalan bagi pertarungan besar, White tampaknya lebih condong ke arah pertarungan dengan petarung peringkat satu kelas ringan, Tsarukyan. Tsarukyan, yang seharusnya bertarung memperebutkan sabuk melawan Makhachev namun mundur karena cedera, berhasil mencapai berat badan di UFC 317 sebagai petarung cadangan. White menyebutnya sebagai langkah ke arah yang benar bagi petarung Armenia tersebut.

Sementara itu, Justin Gaethje menyatakan hanya akan melawan pemenang Topuria vs Oliveira, merasa promotor berutang budi padanya. Namun, White menanggapi komentar Gaethje sebagai sesuatu yang aneh, bahkan menyarankan jika petarung berusia 36 tahun itu ingin pensiun, ia mungkin harus melakukannya.

Topuria sendiri tampaknya memiliki preferensi. Ia menyatakan bahwa Pimblett adalah lawan idealnya berikutnya, mengingat kebenciannya terhadap petarung Liverpool itu. Topuria mengaku bahwa ia berjuang sebelum pertarungan dengan Oliveira karena rasa hormatnya yang besar terhadap petarung Brasil tersebut.

Scroll to Top