Sebuah asteroid bernama 2024 YR4 diperkirakan akan bertabrakan dengan Bulan pada tahun 2032, menimbulkan pertanyaan tentang potensi dampaknya bagi Bumi. Awalnya, perhitungan menunjukkan kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi, namun analisis lebih lanjut mengubah prediksi tersebut. Meskipun Bumi tidak lagi menjadi target langsung, para ilmuwan menemukan bahwa tabrakan dengan Bulan tetap dapat menimbulkan risiko.
Peluang asteroid 2024 YR4 menabrak Bulan terus meningkat, mencapai 4,3% pada awal Juni 2025. Kepastian yang lebih akurat diharapkan dapat diperoleh pada tahun 2028, ketika asteroid tersebut berada lebih dekat dengan Bumi.
Simulasi terbaru memperkirakan dampak dari tabrakan tersebut. Jika asteroid menghantam sisi Bulan yang menghadap Bumi, sekitar 100 juta kilogram material diperkirakan akan terlontar ke luar angkasa. Peluang ini diperkirakan 50:50, dan sekitar 10% dari puing-puing tersebut berpotensi ditarik oleh gravitasi Bumi dalam beberapa hari setelahnya.
Para ahli memperkirakan tabrakan ini akan menjadi yang terbesar dalam 5.000 tahun terakhir, setara dengan ledakan nuklir besar dalam hal energi yang dilepaskan.
Meskipun Bumi mungkin relatif aman dari hujan meteor langsung, infrastruktur di luar angkasa dapat terancam. Peningkatan jumlah puing yang mendekati Bumi meningkatkan risiko satelit terkena meteor sekitar 1.000 kali lipat. Ancaman ini semakin signifikan mengingat ekspektasi peningkatan jumlah wahana antariksa pada tahun 2032.
Puing-puing dari asteroid 2024 YR4 diperkirakan akan melaju dengan kecepatan sangat tinggi, mencapai puluhan ribu meter per detik, setara dengan kecepatan peluru. Kecepatan dan jumlah puing ini menjadi perhatian utama bagi keselamatan satelit dan wahana antariksa di orbit Bumi.
