Serangan Israel di Gaza terus berlanjut hari ini, menyebabkan puluhan korban jiwa. Eskalasi ini terjadi menjelang perundingan gencatan senjata yang diupayakan oleh Presiden AS Donald Trump.
Pejabat Israel dijadwalkan untuk bertolak ke Washington guna membahas upaya penghentian konflik. Menteri urusan strategis Israel, Ron Dermer, yang merupakan sosok penting bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, akan melakukan perjalanan ke AS untuk berunding terkait Iran dan situasi di Gaza.
Menurut informasi dari Washington, pertemuan Dermer dengan pejabat pemerintahan Trump direncanakan akan dimulai pada hari Selasa. Meskipun perundingan gencatan senjata akan dilaksanakan, belum ada indikasi jelas bahwa pertempuran di Gaza akan segera mereda.
Militer Israel hari ini mengeluarkan perintah evakuasi bagi penduduk di distrik-distrik besar di Jalur Gaza utara, memicu gelombang pengungsian baru.
"Ledakan tak henti-hentinya; mereka mengebom sekolah dan rumah. Rasanya seperti gempa bumi," ujar Salah, seorang ayah lima anak dari Kota Gaza.
Seorang pengungsi bernama Amani Swalha mengungkapkan, "Di berita, kita mendengar gencatan senjata sudah dekat, di lapangan kita melihat kematian dan mendengar ledakan. Lihatlah kami, kami bukan sekadar angka dan gambar. Setiap hari kami menjadi korban seperti ini."
Tank-tank Israel dilaporkan bergerak maju ke pinggiran timur Zeitoun di Kota Gaza dan menembaki beberapa area di utara. Sementara itu, pesawat-pesawat tempur mengebom empat sekolah setelah memerintahkan ratusan keluarga yang berlindung di sana untuk mengungsi.
Otoritas kesehatan setempat menyebutkan bahwa sebanyak 58 orang tewas akibat serangan Israel pada hari Senin, termasuk 10 korban di Zeitoun dan setidaknya 13 orang di barat daya Kota Gaza. Petugas medis menyatakan bahwa sebagian besar dari 13 korban tersebut terkena tembakan, namun warga juga melaporkan adanya serangan udara.
Sebanyak 22 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan seorang jurnalis lokal tewas dalam serangan udara Israel di sebuah kafe tepi pantai di Kota Gaza. Persatuan Jurnalis Palestina mencatat lebih dari 220 jurnalis telah menjadi korban di Gaza sejak konflik dimulai pada Oktober 2023.
Militer Israel mengklaim bahwa mereka menyerang target militan di Gaza utara, termasuk pusat komando dan kendali, setelah mengambil langkah-langkah untuk meminimalisir risiko terhadap warga sipil. Belum ada informasi lebih lanjut dari pihak Israel mengenai korban yang dilaporkan di barat daya Jalur Gaza dan kafe tepi pantai.
Serangan ini terjadi setelah adanya perintah evakuasi baru di wilayah utara, tempat pasukan Israel sebelumnya telah beroperasi dan menyebabkan kerusakan luas. Militer menginstruksikan warga untuk menuju ke selatan, dengan alasan bahwa mereka berencana untuk memerangi militan Hamas yang beroperasi di Gaza utara, termasuk di jantung Kota Gaza.