Android 16 Hadirkan Perlindungan dari Kejahatan BTS Palsu: Rekening Bank Lebih Aman!

Pengguna Android kini bisa bernapas lega. Ancaman kejahatan BTS (Base Transceiver Station) palsu yang sempat meresahkan, terutama yang menyasar rekening bank, akan segera mendapatkan penangkal ampuh. Android 16, sistem operasi terbaru dari Google, memperkenalkan fitur keamanan inovatif yang dirancang untuk melindungi pengguna dari jaringan seluler abal-abal.

Fitur ini bekerja dengan cara memberikan notifikasi peringatan kepada pengguna ketika perangkat terhubung ke jaringan yang berpotensi berbahaya. Jaringan berbahaya di sini mengacu pada simulator situs seluler atau perangkat yang bertindak sebagai menara operator palsu. Alat-alat ini sering kali digunakan untuk mengelabui perangkat agar terhubung dan mencuri informasi pribadi, termasuk data perbankan.

Pengguna memiliki kendali penuh untuk mengaktifkan atau menonaktifkan notifikasi ini sesuai kebutuhan. Selain itu, Android juga menawarkan opsi untuk mengaktifkan perlindungan jaringan 2G, yang dikenal kurang aman dibandingkan jaringan yang lebih modern. Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna dapat menghindari risiko terhubung ke jaringan 2G yang rentan terhadap penyadapan.

Sayangnya, fitur keamanan canggih ini tidak langsung tersedia untuk semua perangkat. Fitur ini baru akan menjadi bagian dari pembaruan OS Android terbaru dan kemungkinan besar akan hadir pada perangkat Android generasi berikutnya. Alasannya, perangkat saat ini belum memiliki perangkat keras yang mendukung fitur keamanan tersebut.

Spekulasi yang beredar menyebutkan bahwa fitur ini kemungkinan besar akan debut pada Pixel 10, yang dijadwalkan rilis dalam waktu dekat.

Kejahatan BTS palsu sendiri telah beberapa kali terjadi di Indonesia. Modus ini sempat digunakan saat Pemilu 2019 dan 2023. Bahkan, di awal tahun 2025, modus penipuan ini semakin berkembang dan menyasar sektor perbankan. Beberapa wilayah seperti Jakarta, Bandung, dan Denpasar menjadi target utama. Pelaku kejahatan menyamar sebagai akun bank resmi dan berhasil membobol rekening pengguna, menyebabkan kerugian finansial yang signifikan.

Menurut keterangan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pemancar yang digunakan dalam kejahatan BTS palsu bersifat intermittent (tidak terus-menerus) dan berukuran kecil, bahkan bisa menggunakan ponsel yang berpindah-pindah dengan cepat. Hal ini membuat pelacakan sumber pancaran sangat sulit.

Scroll to Top