Medan – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumatera Utara, Topan Obaja Ginting, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), adalah orang yang dekat dengannya. Topan tersandung kasus dugaan korupsi proyek infrastruktur senilai Rp231,8 miliar.
Kedekatan Topan dengan Bobby Nasution terjalin sejak Bobby menjabat sebagai Wali Kota Medan. Setelah dilantik menjadi Gubernur Sumut, Bobby memboyong Topan untuk mengisi posisi strategis sebagai Kepala Dinas PUPR Sumut.
"Iya, (Topan) dekat," ungkap Bobby di Kantor Gubernur Sumut, Senin (30/6).
Bobby menjelaskan bahwa ia membawa beberapa orang dari Pemerintah Kota (Pemko) Medan ke Pemprov Sumut, termasuk Inspektur Sulaiman. Ia menekankan selalu mengingatkan jajarannya untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat, diri sendiri, maupun keluarga.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memastikan tidak akan memberikan bantuan hukum kepada Topan Obaja Ginting. Bobby menegaskan telah berulang kali mengingatkan bawahannya agar tidak terlibat dalam perbuatan yang merugikan kepentingan publik.
Topan Obaja Ginting baru menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Sumut selama empat bulan, terhitung sejak dilantik pada 24 Februari 2025. Sebelumnya, ia sempat menjadi sorotan terkait kepemilikan rumah mewah yang diduga tidak dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Selain itu, Topan juga merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Sumut.
Selama Bobby Nasution menjabat sebagai Wali Kota Medan, Topan pernah menjabat sebagai Camat Medan Tuntungan, Kepala Dinas PU Pemko Medan, hingga Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kota Medan.
KPK telah menetapkan Topan Obaja Putra Ginting sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait proyek infrastruktur jalan senilai Rp231,8 miliar. Penetapan status hukum ini dilakukan setelah Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Kamis (26/6).
Selain Topan, KPK juga menetapkan empat orang lainnya sebagai tersangka, yaitu Rasuli Efendi Siregar (Kepala UPTD Gunung Tua/PPK), Heliyanto (PPK Satker PJN Wilayah I Sumut), Akhirun Efendi Siregar (Direktur PT DNG), dan Rayhan Dulasmi Pilang (Direktur PT RN).