Kabar mengenai seorang anggota tim SAR yang terlibat dalam evakuasi jenazah Juliana Marins di Gunung Rinjani, Lombok Timur, menerima donasi fantastis sebesar Rp 1,3 Miliar, telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Kabar yang beredar luas menyebutkan bahwa penggalangan dana untuk relawan SAR bernama Agam Rinjani itu diinisiasi oleh warganet asal Brasil melalui platform voaa.me/agam. Aksi ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam mengevakuasi jenazah Juliana Marins, seorang pendaki asal Brasil yang meninggal dunia di Gunung Rinjani.
Namun, informasi yang beredar juga menyebutkan adanya kekecewaan dari Unit SAR Lombok Timur karena hanya Agam Rinjani yang menerima donasi sebesar itu. Menanggapi hal ini, Koordinator Lapangan Unit SAR Lombok Timur, Samsul Padli, membantah tegas kabar tersebut.
"Tidak pernah ada sejarahnya Tim SAR meminta donasi untuk operasi penyelamatan atau evakuasi korban. Apalagi sampai merasa kecewa, itu tidak benar," ujarnya.
Padli juga menekankan bahwa Tim SAR tidak terlibat dalam penggalangan dana untuk evakuasi jenazah pendaki asal Brasil tersebut. Ia menjelaskan bahwa proses evakuasi melibatkan berbagai pihak secara sukarela, termasuk Basarnas, BPBD, TNI-Polri, Damkar, relawan, dan porter Gunung Rinjani.
"Kalau untuk bencana alam, penggalangan dana mungkin saja dilakukan. Tapi untuk penyelamatan atau evakuasi, tidak ada yang seperti itu. Terlebih lagi, dalam evakuasi korban kemarin, banyak relawan yang terlibat," tambahnya.
Padli juga menegaskan bahwa Unit SAR Lombok Timur tidak pernah memanfaatkan insiden apapun untuk menggalang dana. Hal ini dilakukan untuk menjaga citra positif kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dan pariwisata Lombok Timur secara keseluruhan.
Diketahui bahwa penggalangan dana untuk Agam Rinjani melalui situs voaa.me/agam dilakukan atas inisiatif pribadi. Hingga penutupan pada 29 Juni 2025, donasi yang terkumpul mencapai 350 ribu Real Brasil atau sekitar Rp 1,3 miliar.
Sebelumnya, Abdul Haris Agam, yang dikenal sebagai Agam Rinjani, menyampaikan permintaan maaf karena tidak berhasil mengevakuasi Juliana Marins dalam keadaan selamat. Permintaan maaf ini terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Agam adalah salah satu personel yang terlibat langsung dalam proses evakuasi jenazah Juliana dari jurang curam sedalam 600 meter.
Meskipun belum ada tanggapan langsung dari Agam Rinjani terkait donasi ini, klarifikasi dari Unit SAR Lombok Timur menegaskan bahwa kabar mengenai kekecewaan dan keterlibatan tim dalam penggalangan dana tersebut adalah tidak benar.