Bank Indonesia (BI) terus memantapkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai tulang punggung sistem pembayaran digital di Indonesia. QRIS tidak hanya menjadi alat pembayaran utama, tetapi juga akan menjadi jembatan penghubung berbagai sumber pendanaan.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI menjelaskan bahwa QRIS akan terus dikembangkan, memungkinkan pengguna untuk menggunakan berbagai sumber dana di baliknya. Mulai dari rekening bank, kartu kredit, kartu debit, hingga layanan pinjaman seperti buy now pay later (BNPL), semuanya dapat diakses melalui satu kode QRIS.
Kedepannya, transaksi QRIS akan semakin mudah dan fleksibel. Pengguna dapat memanfaatkan stiker QRIS atau teknologi NFC (Near Field Communication) dengan QRIS Tap. Sumber dana yang digunakan pun bisa berasal dari mana saja.
Bahkan, wisatawan mancanegara pun akan merasakan kemudahan bertransaksi di Indonesia dengan QRIS. Melalui aplikasi white label yang terhubung ke mobile banking mereka, wisatawan dapat mengaitkan sumber dana seperti kartu kredit (contohnya, American Express) dan langsung menggunakan QRIS untuk pembayaran.
Lebih jauh lagi, BI berencana memperluas jangkauan QRIS hingga ke Arab Saudi. Inisiatif ini akan memudahkan para Jemaah Haji dan Umroh dalam melakukan transaksi di Tanah Suci. BI berharap dapat terintegrasi sebagai salah satu sumber pembayaran dalam platform tunggal di Arab Saudi. Dengan demikian, QRIS tidak hanya menjadi andalan di dalam negeri, tetapi juga mempermudah transaksi keuangan bagi WNI di luar negeri.